Bismillahirrohmaanirrohiim

PUASA TGL 9, 10 DAN 11 BULAN MUHARRAM


Dalam kitab Fathul Mu'in halaman ke 266, Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari menjelaskan tentang puasa di bulan Muharram: 

و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه

Disunahkan puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. Dan di sunnahkan juga puasa Tasu‘a, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu‘a.’ Tetapi Rasulullah ﷺ wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasu‘a adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu‘a. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu‘a sesuai hadits Rasulullahﷺ .

وفي الأم لا بأس أن يفرده أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده

Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja. maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya.

Kesimpulannya, Boleh melaksanakan puasa hanya pada hari Asyura saja. Adapun berpuasa pada tgl ke 9 dan 11 nya adalah bentuk dari penyempurnaan terhadap puasa tgl ke 10. 

   Adapun niatnya hari Tasu'a kalau di lafadzkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى 

"Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”

   Niat puasa Asyura kalo di lafadzkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
 
 “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

   Niat pada tgl ke 11 kalo di lafadzkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
 
" Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ".

والله اعلم بالصواب 

Ref: Kitab Fahtul Muin Hal 266.


.

PALING DIMINATI

Back To Top