Bismillahirrohmaanirrohiim

Hukum menggabungkan niat

Oleh Kang Dul

Penggabungan niat dalam fiqh terbagi menjadi 5 macam ,semuanya mempunyai hukum yang berbeda-beda berikut penjelasanya

1.menggabung ibadah dengan sesuatu yang bukan ibadah hukumnya sebagai berikut:

      A.batal/haram :jika ibdah digabung dengan       maksiat misal nyembelih qurban dibarengi dengan niat persembahan berhala sesaji dan sejenjsnya
      B.sah: jika ibadah dibarengi niat adat /kebiasaan ,misalnya wudhu /mandi niat ingin supaya segar bugar,thowaf/sholat supaya aman dari penagihan hutang,namun meskipun sah tapi tipe niat sperti ini tak berpahala 

2.ibadah fatdhu digabung dengan ibadah sunnah hukumnya sbb:

  A. Sah keduanya,misalnya : sholat fardhu digabung dengan sholat tahiyatal masjid,mandi jinabah digabung mandi jumat dll.
   B.Sah yang fardhu saja,contoh :niat haji fardhu dan haji sunnah sekaligus
   C.Sah yang sunnah saja ,contoh :memberikan uang kepada orang dengan niat zakat sekaligus shodaqoh,khutbah jumah diniati juga khutbah sholat gerhana
  D.keduanya batal ,contoh : satu takbir diniati takbirotul ikhrom dan turun untuk rukuk' ,menggabubg niat sholat fardhu dan sholat sunnah rowatib maka sholat sperti ini hukunya ndak sah

3.ibadah fardhu digabung fardhu lainnya :
   Hukumnya tidak sah kecuali dalam umroh dan haji,Imam Suyuthii menambahkan yaitu jia ada orang niat mandi digbung juga dengan niat wudhu

4.ibadah sunnah digabung ibadh sunnah lainnya,
hukumnya sah keduanya misalnya puasa 'arofah digabung puasa senin kemis

5.tidak ibadaah digabung dengan tidak ibadah lainya dan keduanya mempunyai hukum yang berbeda , misalnya seorang suami berkata pada istrinya :"kamu bagiku haram" ia niat talak dan juga zihar,maka pendapat satu mentakan tertalak (sebab lebih quwat) pendpat kedua mentakan jadi zihar (karna hukum asli adalah tetapnya nikah)

Sumberkiyab idhohul qowaid  Sayaikh abdulloh al-sahary hal 16-18


.

PALING DIMINATI

Back To Top