Bismillahirrohmaanirrohiim

Kaidah-Kaidah Dalam Memahami Asma Allah Ta'ala



  1. Kaidah pertama : nama-nama Allah ta’ala semuanya husna
  2. Kaidah kedua : nama-nama Allah ta’ala merupakan nama dan sifat sekaligus
  3. Kaidah ketiga : nama-nama Allah ta’ala jika menunjukkan pengertian transitif mengandung tiga hal dan jika menunjukkan pengertian intransitif mengandung dua hal
  4. Kaidah keempat : penunjukkan nama-nama Allah ta’ala terhadap dzat dan sifatNya dapat dilakukan dengan Muthabaqah, tadhamun, iltizam.
  5. Kaidah kelima : nama-nama dan sifat Allah ta’ala sifatnya tauqifiyah (berdasarkan wahyu), akal tidak boleh berperan sama sekali.
  6. Kaidah keenam : nama-nama Allah ta’ala tidak terbatas jumlahnya.
  7. Kaidah ketujuh : dikatakan menyeleweng, memberi nama Allah ta’ala tidak dengan cara semestinya.
Nama-Nama Allah Ta’ala Semuanya Husna
Husna’ maknanya indah yang keindahannya mencapai puncak maha indah. Allah ta’ala berfirman:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu." (QS: al a’raf:180)
Demikian itu karena nama-nama Allah ta’ala mengandung sifat sempurna, yang tidak ada sedikitpun kekurangan dari semua segi.
Contohnya:
1. Al Hayyu (الحيُ) artinya: Yang Mahahidup. Al Hayyu adalah salah satu nama Allah yang mengandung sifat kehidupan sempurna yang tidak didahului ketiadaan dan tidak mengalami kebinasaan. Kehidupan yang mengharuskan adanya kesempurnaan sifat-sifat lainnya seperti ilmu, qudrat, mendengar dan melihat, serta sifat-sifat lainnya.

2. Al ‘alim (العَليمُ) artinya: Yang Maha Mengetahui. Al ‘alim adalah salah satu nama Allah yang mengandung ilmu sempurna yang tidak didahului kebodohan dan tidak dihinggapi keluapaan. Allah ta’ala berfirman:
قَالَ عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي فِي كِتَابٍ ۖ لَّا يَضِلُّ رَبِّي وَلَا يَنسَى
"Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Rabbku, di dalam sebuah kitab, Rabb Kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa"" (QS: Thaha: 52)

Ilmu Allah maha luas, meliputi segala sesuatu, global maupun terperinci, baik yang berhubungan dengan perbuatanNya sendiri atau perbautan MakhluqNya. Allah ta’ala berfirman:
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” (QS: al an’am:59).
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS: Hud:6)
يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. dan Allah Maha mengetahui segala isi hati (QS: At-Taghabun:4)

3. Ar-Rahman (الرحْمَانُ) artinya yang Maha Pengasih. Ar-Rahman adalah salah satu nama Allah ta’ala yang mengandung sifat pengasih yang sempurna. Sifat ini dinyatakan rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam sabdanya: Sesungguhnya Allah lebih kasih sayang terhadap hambaNa dari kasih sayang ibu kepada anaknya (HR. Bukhari no. 5999 dan Muslim no.2754).

Maknanya, kasih sayang Allah ta’ala lebih besar daripada kasih sayang seorang ibu kepada bayinya yang tertawan, lalu menemuinya, kemudian memeluk dan menyusuinya.
Nama Ar-Rahman juga mengadung sifat rahmat Allah ta’ala yang sangat luas. Allah ta’ala menyebutkan hal ini dalam firmanNya:
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu”. (QS: al a’raf: 156)

Allahpun berfirman dengan doa para malaikat untuk kaum mukminin
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا
"Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu (QS: al mu’min: 7)
Keindahan nama-nama Allah ta’ala dapat dilihat pada setiap nama itu sendiri dan dapat dilihat dari paduannya dengan nama lainnya yang menghasilkan kesempurnaan ganda (kesempurnaan diatas kesempurnaan).
Contonya:

Al Aziz Al Hakim (العَزيزُالحَكِيمُ) Allah ta’ala sering memadukan kedua nama tersebut dalam al qur’an. Masing-masing nama tersebut asalnya sudah mengandung sifat kesempurnaan khusus yaitu sifat keperkasaan dengan nama Al Aziz dan sifat penuh hikmah dalam menghukum dengan nama ِِAl Hakim. Bila kedua nama tersebut dipadukan akan menunjukkan sifat kesempurnaan lain (yang lebih indah), yaitu sifat keperkasaan Allah yang penuh hikmah. Jadi keperkasaanNya tidak menimbulkan tidak kedzaliman, kesewenang-wenangan dan tindakan buruk lainnya yang terkadang terjadi pada orang-orang yang perkasa. Karena (sering kita temui) orang yang perkasa terkadang keperkasaanya itu membuat dirinya melakukan perbuatan dosa, apakah itu berbuat dzalim, sewenag-wenang/tindakan buruk lainnya. Begitu pula HikmahNya dalam menghukum. Sifat ini disertai sifat keperkasaan yang sempurna. Berbeda dengan hukum dan hikmah makhluqNya yang terkadang terkandung kerendahan dan kelemahan.



.

PALING DIMINATI

Back To Top