Bismillahirrohmaanirrohiim

30 KIAT MENDIDIK ANAK

Firman Allah:
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوّاً لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
 
 
"  Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS.at-Taghobun: 14)
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
 
 
" Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS.at-Tahriem:6)
 
 
Rasulullah SAW bersabda:
 
Dari Aisyah radhiyallah 'anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda:
 
"Jika Allah 'Azza Wa Jalla menghendaki kebaikan kepada suatu keluarga maka Ia menganugerahkan atas mereka pergaulan yang baik".
 
Dalam riwayat lain disebutkan:
 
"Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu keluarga maka Ia anugerahkan atas mereka pergaulan yang baik".
 
Artinya masing-masing mempergauli yang lain dengan baik. Inilah salah satu sebab kebahagiaan di rumah. Pergaulan yang baik dan keramah-tamahan adalah sangat bermanfaat antara kedua suami isteri,  juga dengan anak-anak, yang daripadanya akan melahirkan hasil yang tak mungkin dihasilkan oleh kekerasan.
 
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
 
"Sesungguhnya Allah mencintai pergaulan yang baik (keramahan), dan Ia memberikan kepada pergaulan yang baik (keramahan) apa yang tidak diberikanNya kepada kekerasan dan apa yang tidak diberikan kepada selainnya".
 

 
Apabila telah tampak tanda- tanda tamyiz pada seorang anak, maka selayaknya dia
mendapatkan perhatian serius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya
bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika
dibiasakan dengan hal-hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan,
sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala.
 
 
Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan ha-l hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan
keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa karenanya. Oleh
karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang
besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik dan penanaman adab yang baik
terhadapnya sebagai bagian dari haknya. Di antara adab adab dan kiat dalam mendidik
anak adalah sebagai berikut:
 
1.Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah,
memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang makan.
 
2.Perintahkan ia agar tidak tergesa gesa dalam makan. Hendaknya mengunyahnya
dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam mulut sebelum habis yang di
mulut. Suruh ia agar berhati hati dan jangan sampai mengotori pakaian.
 
3.Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah mewah dalam makan (harus pakai lauk ikan,
 
daging dan lain lain) supaya tidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengannya.
Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang
demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya mementingkan
perut saja.
 
4.Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makanan dan dilatih
dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak enak yang
pada akhirnya akan sulit bagi dia melepaskannya.
 
5.Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan warna warni dan bukan
dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaum wanita.
 
6.Jika ada anak laki laki lain memakai sutera, maka hendaknya mengingkarinya.
Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki).
Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal hal ini.
 
7.Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak anak yang biasa bermegah
 
megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia
akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi
setelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba,
keras kepala, merasa hebat dan lain lain, sebagai akibat pergaulan yang salah di masa
kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang
baik sedini mungkin kepada mereka.
 
8.Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur’an dan buku- buku, terutama di
 
perpustakaan. Membaca al Qur’an dengan tafsirnya, hadits -hadits Nabi dan juga
pelajaran fikih praktis dan lain lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat
nasihat yang baik, sejarah orang orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya
agar senantiasa mencintai dan meneladani mereka. Dia juga harus diberitahu tentang
buku dan faham Asy’ariyah, Mu’tazilah, Rafidhah dan juga kelompok kelompok bid’ah
lainnya agar tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran aliran sesat yang
banyak berkembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
 
9.Dia harus dijauhkan dari syair syair cinta gombal dan hanya sekedar menuruti hawa
nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan jiwa.
 
10.Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan menghafal syair syair tentang kezuhudan
dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan
yang indah.
 
11.Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan segan
 
memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagiakannya. Jika suatu kali
melakukan kesalahan, hendaknya jangan disebarkan di hadapan orang lain sambil
dinasihati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.
 
12.Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang
 
terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan
itu, maka orang orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalu
sering atau mudah memarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan
tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.
 
13.Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam berkomunikasi dengan anak.
Jangan menjelek jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.
 
14.Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan rasa malas (kecuali
 
benar benar perlu). Sebaliknya, di malam hari jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia
tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan
kebosanan dan melemahnya kondisi badan.
 
15.Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena
mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat
mengakibatkan sendi sendi menjadi kaku karena terlalu lama tidur dan kurang gerak.
 
16.Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi sembunyi, sebab ketika ia
melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan bahwa itu tidak baik.
 
17.Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu pagi agar tidak
timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah (atau menembak, red),
menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa menyibukkan diri dengan kegiatan
itu.
 
18.Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa gesa dan bertolak (berkacak) pinggang
seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.
 
19.Melarangnya dari membanggakan apa yang dimiliki orang tuanya, pakaian atau
makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia ber sikap tawadhu’, lemah
lembut dan menghormati temannya.
 
20.Tumbuhkan pada anak (terutama laki laki) agar tidak terlalu mencintai emas dan perak
serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan rasa takut akan bahaya mencintai emas
dan perak secara berlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.
 
21.Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari keluarga terpandang
 
(kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari
yang fakir, sebab itu adalah sikap tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk
memberi karena itu adalah perbuatan mulia dan terhormat.
 
22.Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majelis atau tempat umum, membuang
ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.
 
23.Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan
menghamparkan yang kiri atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.
 
24.Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau dzikir kepada Allah
ta’aala.
 
25.Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau dusta agar hal
tersebut tidak menjadi kebiasaan.
 
26.Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia sia seperti melaknat atau mencaci
maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang orang yang suka melakukan hal itu.
 
27.Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam kondisi sulit. Pujilah ia
jika bersikap demikian, sebab pujian akan mendorongnya untuk membiasakan hal
tersebut
 
28.Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk melepaskan kepenatan
atau refreshing, setelah selesai belajar, membaca di perpustakaan atau melakukan
kegiatan lain.
 
29.Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus diperintahkan untuk shalat dan
jangan sampai dibiarkan meninggalkan bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari
berdusta dan berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah
perintah.
 
30.Biasakan anak anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, pengajar (ustadz) dan
 
secara umum kepada yang usianya lebih tua. Ajarkan agar memandang mereka
dengan penuh hormat. Dan sebisa mungkin dicegah dari bermain main di sisi mereka
(mengganggu mereka).
 
Demikian adab -adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa tamyiz hingga masa -masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah ditujukan bagi pendidikan anak laki -laki. Walau demikian, banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi pendidikan anak perempuan.


.

PALING DIMINATI

Back To Top