Bismillahirrohmaanirrohiim

AL-IMAM AS-SUYUTHI


AL-Asyuthi atau disebut juga As-Suyuthi, penisbatan Al-Imam As-Suyuthi adalah daerah dimana bapaknya pindah, bapak-nya menyebut daerahnya As-Suyuth sedangkan kebanyakan orang lain menyebutnya Al-Asyuthi, dalam komentar Al-Imam sendiri pada muqodimahAl-Itqon Fi ‘Ulumil Qur’an keduanya benar, bahkan dalam ilmu lughoh (bahasa arab) disebutkan lima kata yang berbeda, tiga yang lainnya yaitu (1) Usyuth, (2) Asyuth, (3) Suyuuth.

Al-Imam yang agung ini tidak tumbuh besar layaknya kebanyakan anak kecil lainnya yang genap dalam sentuhan lebut didikan kedua orang tuanya.

Sejak berumur 5tahun, lebih 7bulan dari kelahirannya pada waktu setelah maghrib awal-awal bulan rojab tahun 849H di daerah Al-Qohiroh, menjadi yatim lantaran wafatnya sang bapak.
Kalaw bicara karya ilmiyah, fatwa-fatwa dan kemahirannya dalam segala fan ilmil islam tdk diragukan lagi, bahkan hampir semua mubtadi’ (pelajar) atau santri pernah mengenyam ilmu beliau dari sentuhan pemikiran yang cerdas berbagai fan ‘ilmil islam.

Bukan itu saja, As-Suyuthi juga tergolong unik dalam kelahirannya, kalaw Al-Imam Syafi’i pendiri madhab Syafi’iyah  terlahir setelah 4tahun dalam kandungan sang ibu, tetapi As-Suyuthi kelahirannya diantara tumpukan kitab-kitab. Berkut sedikit keterangan terkait dalam muqodimah kitab Al-Itqon Fii ‘Ulumil Qur’an:

ولقبه:     جلال الدين, لقبه به والده, ويلقب أيضا بابن الكتب, قال الزركلي: وقرأت في كتاب المنح البادية ؛خ:5 أنه كان يلقب بابن الكتب؛ لأن أباه طلب من أمه أن تأتيه بكتاب, ففاجأها المخاض, فولدته وهي بين الكتب.
الإتقان في علوم القرأن:        10

Laqob Al-imam As-Suyuthi “Jalālud dīn” diambil dari nama bapaknya, juga diberi (laqob) julukan Ibnul Kutub (anaknya kitab), maqolah perkataan Az-Zarkali “saya membaca keterangan dalam kitab Al-Minhul Badiyah pada halaman ke-V (dijelaskan) Al-Imam As-Suyuthi diberi (laqōb) Ibnul Kutub (anaknya kitab) karena bapaknya mencari kitab untuk didatangkan kitab tersebut kepada ibunya, maka ketika bapaknya membukakan kitab, ibu-nya merasa kesakitan dari kelahiran, kemudian ibunya melahirkan Imam kecil yang sangat masyhur dikemudian hari.

Memang benar terkadang orang hebat itu terlahir dalam kehebatan keajaibann, bukan kebetulan, tapi memang dari kehendak yang maha kuasa, seperti malam terlahirnya Al-Imam syafi’I sendiri bertepatan dengan wafatnya Imam Abu Hanifah.

Sumber :
https://www.facebook.com/notes/ulinuha-asnawi/al-imam-as-suyuthi/10151822330471244


.

PALING DIMINATI

Back To Top