Oleh Yendri Junaidi
Beberapa waktu lalu ada sebuah akun FB yang hampir setiap komentarnya di laman saya terasa nyelekit.
Seandainya ia mendebat dengan cara yang baik dan menggunakan bahasa yang sopan tentu akan kita layani, karena memang tidak mungkin mengharapkan semua orang setuju dengan pendapat kita. Tapi dari kalimat-kalimat yang digunakannya tampak ia tidak ingin berdiskusi.
Tapi beberapa waktu kemudian saya berjumpa langsung dengan orangnya. Ternyata sikapnya di dunia nyata (setidaknya dari beberapa pertemuan saya dengannya) jauh berbeda dari yang tampak di media sosial. Ia tampak lebih sopan dan 'panyagan'. Berbeda dengan dirinya di dunia maya yang tampak garang dan 'kareh angok'.
Tentu tidak bisa juga menyimpulkan kepribadiannya hanya dari pertemuan fisik itu saja. Tapi setidaknya saya semakin yakin bahwa menilai seseorang tidak bisa dengan melihat tampilan dirinya di dunia maya.
Benarlah ungkapan Syekh Abul Hasan Ali an Nadwi rahimahullah :
علمتني تجارب الحياة أن لا أحكم على العالم عن كتب ولكن عن كثب
"Pengalaman hidup mengajarkanku untuk tidak menilai seorang alim dari kitab, tapi dari dekat."
Unik memang kemiripan kata كتب (kutub/kitab) dengan كثب (katsab/dekat).
Kalau dengan kitab saja kita belum bisa menilai seseorang apalagi dengan fesbuk?
