Bismillahirrohmaanirrohiim

Syaikh Mas’ud al-Jawi, Ulama Masjidil Haram di Era Kerajaan Majapahit

Syaikh Mas’ud al-Jawi, Ulama Masjidil Haram di Era Kerajaan Majapahit

By KanzunQALAM

Ada pendapat yang mengatakan Nusantara baru mulai mengenal Islam pada sekitar abad ke-15 Masehi. Hal tersebut ditandai dengan kedatangan para mubaligh yang kemudian di kenal sebagai “wali songo”.

Namun pendapat ini terbantahkan karena pada abad ke-14 Masehi, Nusantara bukan saja telah ada pengaruh ajaran Islam bahkan sudah memiliki seorang ulama terkemuka, yang namanya dicatat oleh Imam Abu Abdullah Muhammad bin As’ad al-Yafi’i (1298-1367).

Di dalam buku Mir’atul Janan, Imam al-Yafi’i menyebutkan salah satu guru pentingnya yang berasal dari Nusantara. Nisbah untuk kepulauan Nusantara yang digunakan oleh orang-orang berbahasa Arab adalah al-Jawi.

“Duduklah ia yang memiliki nafas kebenaran, keramat-keramat yang menakjubkan, kedudukan yang mulia. Dialah guru kami yang patut kami syukuri. Dialah seorang wali yang dikenal dengan Syaikh Mas’ud al-Jawi,

yang merupakan salah satu kawan karib dalam keutamaan luhur dan keramat-keramat yang agung, dari seorang syaikh ahli fikih, sang pemilik kitab Mauza’ yang telah aku jelaskan di muka yang berisi tentang seorang ahli fikih yang terkenal dengan keramat-keramatnya yang agung dan hal-ihwalnya yang mulia, yaitu Syaikh Muhammad bin Isma’il al-Hadrami. (al-Yafi’i 1997, IV:232)“.

Imam Al-Yafi’i sendiri dikenal sebagai seorang ahli fikih mazhab Syafi’i yang ternama. Biografinya dicatat oleh Tajuddin as-Subki (w. 771 H/ 1369 M) dalam kitabnya yang terkenal Tabaqatusy Syafi’iyyah al-Kubra.

Bagi Imam al-Yafi’i, Syekh Abdullah Mas’ud al-Jawi lebih dari sekadar mursyid tarekatnya, dia adalah guru yang sangat penting. Hal ini dibuktikan dengan penyebutannya pada urutan ketiga dari enam puluh tiga guru utamanya.

Syaikh Mas’ud al-Jawi yang hidup di era Kerajaan Majapahit (1293-1527), berdasarkan informasi dari Habib Muhammad Luthfi bin yahya, merupakan  mursyid Thoriqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah sekaligus juga ulama besar di masjidl haram.


.

PALING DIMINATI

Back To Top