Bismillahirrohmaanirrohiim

Dicuri Oleh Jin Di Pantai, Mungkin?

Dicuri Oleh Jin Di Pantai, Mungkin?

Sedang ramai pembicaraan tentang seorang ibu yang kembali pulang setelah 1,5 tahun setelah dinyatakan wafat karena tenggelam. Dan ternyata ibu tersebut kembali ke rumah dengan keadaan selamat. Lalu apa mungkin ibu tersebut dicuri jin ketika dipantai? Apa pandangan syariat mengenai pencurian jin?

Pertama: Bahwasanya manusia bisa dicuri dan ditawan oleh bangsa jin. Dan ini pernah kejadian di zaman Umar bin Khattab radhiyallahu anhu.  Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abi Laila:

أن رجلا من قومه من الأنصار خرج يصلي مع قومه العشاء فسبته الجن ففقد فانطلقت امرأته إلى عمر بن الخطاب رضي الله عنه فقصت عليه القصة فسأل عنه عمر قومه فقالوا: نعم خرج يصلي العشاء ففقد فأمرها " أن تربص أربع سنين، فلما مضت الأربع سنين أتته فأخبرته فسأل قومها فقالوا: نعم فأمرها أن تتزوج فتزوجت فجاء زوجها يخاصم في ذلك إلى عمر بن الخطاب رضي الله عنه فقال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: " يغيب أحدكم الزمان الطويل لا يعلم أهله حياته " , فقال له: إن لي عذرا يا أمير المؤمنين قال: وما عذرك؟ قال: خرجت أصلي العشاء فسبتني الجن فلبثت فيهم زمانا طويلا فغزاهم جن مؤمنون أو قال: مسلمون شك سعيد فقاتلوهم فظهروا عليهم فسبوا منهم سبايا فسبوني فيما سبوا منهم فقالوا: نراك رجلا مسلما ولا يحل لنا سبيك فخيروني بين المقام وبين القفول إلى أهلي فاخترت القفول إلى أهلي فأقبلوا معي أما بالليل فليس يحدثوني وأما بالنهار فعصار ريح أتبعها فقال له عمر رضي الله عنه: " فما كان طعامك فيهم؟ " قال: الفول وما لم يذكر اسم الله عليه , قال: فما كان شرابك فيهم؟ قال: الجدف قال قتادة: والجدف ما لا يخمر من الشراب قال: فخيره عمر رضي الله عنه بين الصداق وبين امرأته

“Bahwasanya ada seseorang dari kaumnya dari kalangan Anshar sedang keluar untuk shalat isya’ bersama kaumnya. Kemudian bangsa jin menawannya dan hilanglah dirinya. Maka istrinya pergi menuju Umar bin Khattab radhiyallahu anhu dan menceritakan kepadanya kisah yang terjadi. Kemudian Umar bertanya kepada kaumnya tentang lelaki ini. Maka mereka berkata: ‘Iya, dia keluar untuk shalat isya namun kemudian hilang’.

Maka Umar memerintahkan wanita tersebut untuk menunggu selama 4 tahun. Dan ketika telah lewat 4 tahun, wanita tersebut datang kembali kepada Umar. Maka Umar bertanya kepada kaumnya, dan mereka berkata: ‘Iya’ (isyarat agar wanita tadi menikah lagi). Maka Umar memerintahkan wanita tersebut untuk menikah lagi dan dia pun menikah.

Ternyata suaminya pulang kembali dan berseteru dengan Umar bin Khattab radhiyalllahu anhu dalam masalah ini. Maka Umar pun berkata: ‘Salah seorang dari kalian pergi selama rentang waktu yang panjang dan keluarganya sama sekali tidak mengetahui kehidupannya?!’ Maka dia pun berkata: ‘Sesungguhnya aku memiliki udzur wahai Amiirul Mukminin (umar)’. Maka Umar bertanya: ‘Apa udzurmu?’ Dia menjawab: ‘Aku keluar untuk shalat isya dan bangsa jin menawan diriku sehingga aku tinggal di alam mereka selama rentang waktu yang cukup lama. Kemudian bangsa jin mukmin memerangi mereka. Maka mereka berperang dan jin muslim yang menang. Maka jin muslim menawan tawanan kafir dan juga menawan diriku. Maka bangsa jin muslim berkata: ‘Kami melihatmu adalah orang muslim dan kami tidak halal untuk menawan dirimu’. Maka mereka memberikan kepada ku sebuah pilihan antara tinggal bersama mereka atau kembali pulang kepada keluargaku. Maka aku memilih untuk pulang kepada keluargaku.

Adapun pada malam hari maka mereka tidak berbicara kepadaku. Adapun siang hari maka ada angin yang bertiup sehingga aku mengikuti angin tersebut dan keluar dari alam mereka. Maka Umar bertanya: ‘Lantas apa makananmu ketika berada di alam jin?’ Dia menjawab: ‘Makananku adalah kacang-kacangan dan segala makanan yang tidak disebutkan bismillah’.

Umar kembali bertanya: ‘Kemudian apa minumanmu ketika berada di alam jin?’ Dia menjawab: ‘Minumanku adalah Al-Jadaf.’ Qatadah berkata: ‘Al-Jadaf adalah minuman-minuman yang tidak ditutup.’

Maka Umar radhiyallahu anhu memberikan pilihan untuknya antara memilih istrinya kembali kepadanya atau memilih mahar.” (HR. Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 15570; shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh Al-Albani)

Hadits ini adalah hadits yang shahih. Sehingga bangsa jin bisa mencuri manusia dan barang-barang milik kita. Dan ini sudah saya bahas, apakah jin bisa mencuri manusia ataukah tidak di artikel ini.

Kedua: Markas iblis dan bala tentaranya adalah di laut. Sehingga ketika main di pantai atau tempat asing lainnya, hendaknya berdoa terlebih dahulu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ، ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ، فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di laut. Kemudian dia mengutus bala tentaranya ke daratan. Maka kedudukan jin yang paling dekat dengan iblis adalah jin yang paling besar fitnahnya” (HR. Muslim no. 2813)

Dan doa ketika singgah di tempat asing adalah:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segela keburukan makhlukNya”

Hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

“Barangsiapa yang singgah di sebuah tempat kemudian berdoa: ‘Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segela keburukan makhlukNya’, maka tidak ada suatu makhluk pun yang membahayakannya sampai dia meninggalkan tempat itu” (HR. Muslim no. 2708)

Pada kesimpulannya, seorang jin bisa mencuri manusia dan harta benda manusia. Wallahu ta’alaa a’lam bis shawab. Semoga yang sedikit ini bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.

Penulis:
Ustadz Abdurrahman Al-Amiry


.

PALING DIMINATI

Back To Top