Bismillahirrohmaanirrohiim

CINTA PROFESI PANGKAL SEHAT


Oleh: Jum’an Basalim

Professor Aaron Antonovsky adalah pakar sosiologi medis berkebangsaan Yahudi. Ia penasaran mengapa sebagian bangsanya yang selamat dari siksaan Nazi pada PD ke II  sangat menderita fisik dan mental tetapi sebagian yang lain tetap sehat-sehat saja.  Ia ingin mengetahui mengapa ada orang-orang yang tahan terhadap tekanan stress yang berat dan ada yang tidak. Ia tidak menggunakan  pendekatan tradisional yang berfokus  pada pencarian asal-usul penyakit dan cara pengobatannya, tapi justru pada asal-usul kesehatan dan ketahanannya. Pendekatan ini ia sebut Salutogenesis (Latin = asal-usul kesehatan). Ia menyamakan obat-obat barat modern sebagai upaya canggih untuk mengentaskan seseorang yang terseret arus sungai yang bergolak (dan banyak sekali berhasil), tetapi sedikitpun tidak menanyakan mengapa orang itu sampai terseret jatuh kesana dan kenapa dia tidak pandai berenang. Arus kehidupan bagaikan sungai yang bertebing licin dan orang mudah terpeleset kedalamnya. Kalau ingin selamat, orang harus mempelajari lika-liku sungai itu. Bagian mana yang sulit dan bagian mana yang mudah diseberangi, mana hulu dan mana hilirnya.  Agar kita tidak kehabisan tenaga atau terseret arus waktu berenang mengarunginya.

Pertama-tama kita harus memiliki perasaan bahwa kehidupan ini bisa difahami, tidak acak-acakan bahkan sedikit banyak bisa diprediksi apa yang akan terjadi nanti. Kedua bahwa kehidupan ini bisa dikelola dan kita memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mengendalikannya. Ketiga, dan ini yang paling penting, kita merasakan bahwa kehidupan itu dapat memberikan kesenangan dan kepuasan. Kehidupan ini benar-benar mempunyai makna dan sangat beralasan bagi kita menerima tantangannya. Menurut Antonovsky pangkal kesehatan tergantung dari seberapa kuat kita memiliki perasaan-perasaan diatas (yang ia sebut rasa koherensi) terutama perasaan bahwa hidup kita bermakna. Jika kita tidak merasakan bahwa hidup kita bermakna , kita tidak akan memiliki motifasi untuk mengatasi tantangan. Makin kuat rasa kebermaknaan hidup kita, makin ringan kita merasakan tekanan dan tegangan dan semakin tahan kesehatan mental dan fisik kita. Rasa koherensi itulah yang membedakan kita perenang yang baik atau perenang yang buruk dalam menempuh arus kehidupan.

Yang lebih menarik menurut Antonovsky dalam bukunya “Unravelling the Mystery of Health: How People manage Stress and stay well”, perasaan bermakna itu lebih besar pengaruhnya terhadap kesehatan ketimbang faktor-faktor lain yang lebih nyata dan terukur seperti makanan bergizi dan olah raga teratur. Seorang guru Sekolah Dasar yang merasakan makna hidupnya sebagai kepala keluarga dan sebagai pendidik, meski makan hanya berlauk teri-tempe, bisa lebih tahan sehat dari seorang aksekutif bank yang merasa pekerjaannya hanya menghitung-hitung uang orang, meskipun makanan dan olahraganya terjaga.  Penelitian di Universitas Cambridge  Inggris membuktikan bahwa rasa koherensi yang tinggi menurunkan resiko kematian dari berbagai penyakit. Penelitian lain membuktikan bahwa karyawan dengan rasa koherensi yang kuat, yang merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan, memiliki respon yang lebih positip terhadap perubahan pimpinan, pergantian tempat kerja karena merger misalnya.

Tentu saja anda jangan berhenti olah raga dan makan bergizi. Tetapi sangatlah penting untuk memberikan makna kepada hidup kita, karena itu merupakan faktor kunci dari ketahanan kesehatan.  Ingat kata kuncinya: dunia ini masuk akal, dapat dikelola dan kita mampu mengendalikannya. Kehidupan ini penuh makna dan sangat layak kita menyambut tuntutan dan tantangannya. Berikan makna dan cintai pekerjaan kita, sebagai buruh bangunan sekalipun. Bukankah sehari lima kali kita berikrar…solatku, amalku, bahkan hidup dan matiku untuk Tuhan Seru Sekalian Alam? Deklarasi makna hidup yang sangat mendasar. Bila konsisten menghayatinya insyaalloh kita sehat dan tahan stress…… 


.

PALING DIMINATI

Back To Top