Bismillahirrohmaanirrohiim

Syeikh Nuruddin Itr dan dakwah dengan cara tidak terjun ke masyarakat

Oleh Fauzan Inzaghi


Santri itu dalam mencari ilmu atau lembaga pengkaderan ulama itu, tidak boleh terlalu ngikutin selera masyarakat, terserah masyarakat maunya bagaimana, mau mereka pengen ustad kaya, ustad sederhana, ustad tegas, ustad lembut, ustad mandiri, ustad ambil gaji, ustad ikhlas, dll ga perlu terlalu didengarkan atau dituruti!! Kalau terlalu diikutin ga akan ada selesainya

Perlu diingat mengikuti selera masyarakat itu bukan urusan lembaga pengkaderan, bukan juga tugas orang berilmu, karena kewajiban mereka yang berilmu adalah mengikuti apa yang diinginkan oleh Allah melalui bimbingan syariatnya. Ga usah pedulikan masyarakat mau mendengarkan, mau mengikuti atau tidak, selama agama sudah disampaikan dengan cara sesuai syariat, selebihnya bukan urusan orang berilmu lagi, tapi urusan allah

Dan ulama(harusnya sudah pasti si) itu, dalam berdakwah dan menyampaikan ilmu itu yang penting maunya allah bagaimana, ga ada dalam aturan dakwah itu harus banyak yang dengar, harus banyak pengikut, apalagi mencari ridha masyarakat, mereka bukan tuhan yang mana harus didapatkan ridhanya, jangan sampai orang berilmu itu dalam berdakwah mengorbankan ridha allah untuk mendapatkan ridha masyarakat

Terkadang jika memang ada kebutuhan, maka sebagian orang berilmu itu harus "cuek" pada masyarakat, jangan heran sebagian orang berilmu lebih memilih untuk tidak terjun secara langsung ditengah masyarakat, dan harus full didalam dinding ilmu, bukan karena duduk dalam menara gading, tapi untuk menjaga ilmu agar tetap berjalan, baik dengan menyimpan ilmu dengan tulisan ataupun pengkaderan, lalu menyerahkan bagian dakwah ke masyarakat luas.

Jika ulama sibuk menulis dan mengajar santri saja, siapa yang turun ke masyarakat? Jawabannya gampang!! Ya ulama juga!! Makanya penting bagi ulama untuk berbagi tugas dan peran dalam berdakwah, jangan semua diborong, itu diperlukan agar kerja dakwah bisa lebih maksimal, karena dakwah itu ga boleh one man show, tapi kerjasama antar banyak orang berilmu, dimana masing-masing punya peran dalam menutupi fardhu kifayah dalam berdakwah, ada ulama yang spesialis mendidik masyarakat, mereka adalah para murabby, ada ulama yang spesialis bidang penelitian, ada juga dua-duanya, tapi agar keduanya maksimal itu sungguh sangat sulit

Dengan alasan pembagian peran ini, sebagian ulama membatasi diri dengan masyarakat, agar fokus dalam menjaga ilmu melalui tulisan atau pengkaderan, dimana tugas itu yang membuat kerja para ulama dimasyarakat jadi lebih mudah, dimana akan sulit menyelesaikan masalah masyarakat, hadir ditengah mereka dalam berbagai acara seperti tahlilan, nikahan, dll, belum lagi syiar seperti dakwah, nongkrong bareng mereka, lalu diwaktu yang sama, harus meneliti hal-hal sangat detail dalam sebuah ilmu

Oleh karena itu orang alim yang terjun dimasyarakat ini atau murabby, ini sangat butuh pada ulama yang fokus penuh pada ilmu, dimana saat dimasyarakat butuh penyelesaian masalah yang membutuhkan spesialisasi keilmuwan yang detail, para ulama yang dekat dengan masyarakat itu jadi punya tempat merujuk terpercaya secara ilmiyah, mereka bisa taklid pada ulama spesialis dalam suatu bidang, dimana itu butuh fokus ekstra dan kadang bagi sebagian orang tidak boleh terpecah fokusnya

Makanya berbagi peran seperti ini sangat penting, karena bagi kebanyakan orang, yang sedang fokus penuh dalam mendidik masyarakat secara tepat, lalu harus masuk dalam wilayah yang sangat rumit dalam keilmuan dengan benar, tentu sangat sulit. Maka jangan heran beberapa ulama sengaja membatasi diri dengan masyarakat, demi kepentingan ilmu yang nantinya berefek pada dakwah juga, misalnya syeikh nuruddin itr, beliau punya prinsip beliau tidak mau jika diundang dalam acara hajatan, acara orang meninggal, dll, kecuali jika itu dari keluarga beliau atau kerabat beliau yang sudah lama beliau kenal, itu sudah jadi kewajiban

Adapun orang yang tidak terlalu beliau kenal, beliau pasti menolak, logikanya, beliau itu dikenal banyak orang, jika harus memenuhi semua acara mereka, bahkan untuk asyara bernilai dakwah dan ibadah, maka itu akan membuat konsentrasi beliau pecah, waktu beliau untuk menulis dan mengajar yang membutuhkan fokus ekstra jadi berkurang, dan itu punya efek jangan panjang yang tidak baik, maka dari itu fardhu kifayah bagi beliau meninggalkan majlis itu, untuk hal yang lebih penting

Tapi beliau jadi tidak banyak pengikut? Yasudah, memang bukan itu tujuan beliau. Tapi bukankah menyampaikan ilmu itu wajib? Dan ilmu beliau tidak tersampaikan jika tidak terjun dimasyarakat. Kata siapa menyebarkan ilmu itu harus dengan cara disampaikan ke masyarakat secara langsung? Ilmu bisa disampaikan melalui kader/murid beliau yang tersebar dimana-mana dan ilmu juga bisa disampaikan melalui ulama lain yang merujuk pada beliau dalam bidang yang beliau kuasai

Intinya ilmu dan pemahaman beliau pada agama tetap tersampaikan walau tidak secara langsung, kan intinya ilmu disebarkan, baik secara langsung atau tidak, itu masalah teknis saja, orang yang berilmu boleh memilih peran yang tepat seusai kebutuhan. Resikonya beliau ga punya banyak pengikut karena ga secara langsung banyak terjun ke masyarakat sebagaimana dai populer? Ya gapapa, tujuan dakwah dan menyampaikan ilmu adalah Ridha Allah, bukan banyak pengikut, lagian sejak kapan banyaknya pengikut jadi tanda suksesnya dakwah?

 Perlu diingat, salah satu amal jariyah itu adalah ilmu yang bermanfaat, tapi ilmu bermanfaat tetap tersampaikan walau tidak terjun ke masyarakat kan? Melalui perantara juga bentuk dadi penyebaran ilmu yang bermanfaat!! Jadi sebagian dai memang harus duduk dalam ruang kelas atau perpusatakan dan tidak dianjurkan untuk terjun dalam masyarakat.

 Maka dari itu jika memang dakwah karena mengharapkan Ridha Allah, harusnya ga itu rebutan lapak dakwah, karena masih banyak sekali ruang kosong dalam dakwah yang harus diisi, makanya aneh kalau sampe rebutan, kecuali ada niat lain selain mengharapkan ridha allah ketika seorang ingin berdakwah, kalau itu yang terjadi maka sudah lain lagi niatnya, sudah bukan dakwah dijalan allah lagi, tapi untuk kepentingan sendiri.


.

PALING DIMINATI

Back To Top