Bismillahirrohmaanirrohiim

Hobi Mementingkan Diri Sendiri

Oleh Kang Ichwan Ndeso

Anda pasti sering menghadiri acara yang disediakan kursi. 
Saya juga sering. Dan sy juga sering jadi panitia, yang terlibat menata kursi dalam sebuah acara.

Sungguh, di negeri kita, yang katanya sangat religius dan sangat menjunjung tinggi tepo seliro, saya sering melihat ada orang yang begitu egois.
Yaitu mementingkan diri sendiri, tiada peduli pada orang lain, bahkan bernafsu mengambil hak orang lain.

Orang macam itu, jika datang ke suatu acara, biasa menaruh barang bawaan, entah tas, kotak Snack, atau benda tertentu di kursi sekitar dia duduk. Bisa di depannya, atau sampingnya.

Kursi tsb dia kuasai, dan tidak bisa diduduki orang lain. Padahal dibutuhkan. 
Sudah diminta secara sopan dengan permisi, tetap tidak diberikan. Bahkan berani melotot plus muka sewot jika diambil.

Suatu kala saya terlibat dalam kepanitiaan acara penting yang dihadiri wakil presiden. Ada kursi barisan tengah untuk VIP yang "diduduki" sebuah kotak snack dan kantong HP.  

Seorang Banser meminta ijin orang tsb agar memindah barangnya. Karena mau dipakai tamu lain.
Si Banser ditolak..ditepis dan diomeli. Dan begitulah Banser, selalu sabar dan tetap sopan menghadapi orang bandel. 

Datang panitia bagian penerima tamu, gagal juga meminta kursi tersebut.

Saya akhirnya tidak betah. Saya sudah sering jadi wasit, sudah biasa diomeli atau dicaci maki karena menegakkan aturan, maka saya ambil resiko.

Saya pindah paksa barang tersebut, laku kursi saya pegangi. Kemudian saya memberi kode kepada penerima tamu, agar membawa tamu ke kursi tsb.

Si pemilik barang ngomel-ngomel. Sambil ngaku bahwa dia kyai dari daerah anu. Lalu menarik telapak tangan saya kemudian diremas kuat. Seperti mengajak adu kekuatan.

Saya cuek saja, sy bikin tangan saya lemas saja. Tak melawan. Pelototan matanya tak saya hadapi, saya melengos saja tak peduli.

Kemarin ada peristiwa kader Ansor/Banser bertindak tegas membubarkan acara perusak organisasi NU dan melucuti jaket sang pemimpin acara ilegal tsb, sangat saya dukung.
Saya setuju banget tindakan itu. 

Resiko diomeli, dicaci maki, biarin aja. Itulah resiko menjadi "Muslih".


.

PALING DIMINATI

Back To Top