Bismillahirrohmaanirrohiim

Syaikhana Khalil Bangkalan : Rahim Ulama Besar di Nusantara

Syaikhana Khalil Bangkalan : Rahim Ulama Besar di Nusantara

Syaikhana Khalil Bangkalan. Beliau lahir di Desa Kemayoran, Bangkalan, Madura pada 1820.

Ayahnya, KH Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kiai Hamim, putra dari Kiai Abdul Karim bin Kiai Muharram bin Kiai Asrar Karamah bin Kiai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah keturunan Sunan Gunung Jati, Cirebon.

Beliau meninggal di Martajasah, Bangkalan, Madura pada tahun 1925 ketika beliau berumur sekitar 104.
Belajar agama pertama kali kepada ayahnya, KH. Abdul Latif. Saat masih muda, sudah hafal kitab Alfiyah Ibnu Malik. Setelah itu, Khalil muda belajar di sejumlah pesantren:

1. Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur.
2. Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan.
3. Pondok Pesantren Keboncandi, Pasuruan.
4. Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan.
Setelah itu beliau merantau ke Mekah, dan berguru kepada sejumlah ulama besar:
1. Syekh Nawawi al-Bantani (w. 1897 M.)
2. Syekh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi (w. 1849M.)
3. Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan (w. 1886 M.)
4. Syeikh Mustafa bin Muhammad Al-Afifi Al-Makki
5. Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud Asy-Syarwani
Selesai belajar di Mekah, Syaikhana Khalil kembali ke tanah kelahirannya, Bangkalan, Madura. Di sana, beliau mendirikan pondok pesantren. Di antara ulama dan tokoh yang menjadi murid beliau adalah:
1. K.H. Muhammad Hasan Sepuh , Pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.
2. K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama dan Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang
3. K.H. Abdul Wahab Hasbullah, Pengasuh Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang.
4. K.H. Bisri Syansuri, Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, Jombang.
5. K.H. Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
6. K.H. Ma'sum, Lasem, Rembang
7. K.H. Munawir, Pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
8. K.H. Bisri Mustofa, Pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang.
9. K.H. Nawawi, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan.
10. K.H. Ahmad Shiddiq, Pengasuh Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, Jember.
11. K.H. As’ad Syamsul Arifin, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Asembagus, Situbondo
12. K.H. Abdul Majjid, Batabata, Pamekasan.
13. K.H. Toha, Pendiri Pondok Pesantren Batabata, Pamekasan.
14. K.H. Abi Sujak, Pendiri Pondok Pesantren Astatinggi, Kebunagung, Sumenep.
15. K.H. Usymuni, Pendiri Pondok Pesantren Pandian, Sumenep.
16. K.H. Zaini Mun’im, Paiton, Probolinggo.
17. K.H. Khozin, Buduran, Sidoarjo.
18. K.H. Abdullah Mubarok, Pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.
19. K.H. Mustofa, Pendiri Pondok Pesantren Macan Putih, Blambangan, Bayuwangi.
20. K.H. Asy’ari, Pendiri Pondok Pesantren Darut Tholabah, Wonosari, Bondowoso.
21. K.H. Sayyid Ali Bafaqih, Pendiri Pondok Pesantren Loloan Barat, Bali.
22. K.H. Ali Wafa, Tempurejo, Jember
23. K.H. Munajad, Kertosono, Nganjuk
24. K.H. Abdul Fatah, Pendiri Pondok Pesantren Al-Fattah, Tulungagung.
25. K.H. Zainul Abidin, Kraksaan, Probolinggo
26. K.H. Zainuddin, Mojosari, Nganjuk
27. K.H. Abdul Hadi, Lamongan
28. K.H. Zainur Rasyid, Kironggo, Bondowoso
29. K.H. Karimullah, Pendiri Pondok Pesantren Curah Damai, Bondowoso
30. K.H. Muhammad Thohir Jamaluddin, Pendiri Pondok Pesantren Sumber Gayam, Madura
31. K.H. Hasan Mustofa, Garut
32. K.H. Raden Fakih Maskumambang, Gresik.


.

PALING DIMINATI

Back To Top