---
Oleh : Mbah Jenggot (Admin)
Oleh : Mbah Jenggot (Admin)
Berikut ini  sebagian  Hadist yg  menjelaskan keutamaan sabar : 
- Besarnya pahala sesuai dengan  besarnya  ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila  menyenangi  suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka  baginya  manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka  Allah.  (HR. Tirmidzi)
 - Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang  lebih dari itu,  kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus  darinya dosa.  (HR. Bukhari)
 - Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku  bertanya kepada Rasulullah  Saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang  paling berat ujian dan  cobaannya?”Nabi Saw menjawab, “Para nabi kemudian  yang meniru mereka  dan yang meniru mereka. Seseorang diuji menurut  kadar agamanya. Kalau  agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu  (ringan) dan bila  imannya kokoh dia diuji sesuai itu (berat). Seorang  diuji terus-menerus  sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari  dosa-dosa. (HR.  Bukhari)
 - Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah). (HR. Bukhari)
 - Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak  dapat  mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan   mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)
 - Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)
 - Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan  dia  bersabar maka Aku ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)
 - Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan),  diserang  penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang  menusuk  (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.  (HR.  Bukhari)
 - Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak,  Allah  akan menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. Al  Bazzaar)
 - Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para  sahabat  bertanya, “Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?” Nabi  Saw  menjawab, “Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan   menderitanya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
 - Bukanlah dari (golongan)  kami orang yang menampar-nampar pipinya  dan merobek-robek bajunya  apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah.  (HR. Bukhari)
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Bukan dari golongan kamiorang yang menampar-nampar pipi, mengoyak-ngoyak baju dan meratap dengan ratapan Jahiliyyah’,” (HR Bukhari [1294] dan Muslim [103]).
Penjelasan :
Dilakukan pada saat kematian anggota keluarga pada jaman jahiliyah. - Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana  seorang  menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke  luar emas  murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada  juga yang  kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada  yang ke luar  seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah  (musibah). (HR.  Ath-Thabrani)
 - Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami  ujian dan  cobaan daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian.  (HR. Abu  Ya’la)
 - Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya  dalam rezeki  yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan  bagian yang  diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan  pemberianNya.  Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak  akan  memberinya berkah. (HR. Ahmad)
 - Barangsiapa ditimpa musibah  dalam hartanya atau pada dirinya  lalu dirahasiakannya dan tidak  dikeluhkannya kepada siapapun maka  menjadi hak atas Allah untuk  mengampuninya. (HR. Ath-Thabrani)
 - Bencana yang paling payah ialah  bila kamu membutuhkan apa yang  ada di tangan orang lain dan kamu  ditolak (pemberiannya). (HR.  Ad-Dailami)
 - Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)