Bismillahirrohmaanirrohiim

AJAKAN HIDUP SEDERHANA (Oleh: Jum’an)

Orang mengira kepuasan hati seorang pemegang medali perak pasti lebih besar dari kepuasan pemegang medali perunggu dan kepuasan pemegang medali emas lebih besar dari pemenang medali perak. Menurun dari emas, perak, perunggu.Tidak selalu begitu. Seorang juara ketiga merasa lebih puas dari juara kedua karena medali perunggu sangat berharga baginya dibanding bila ia tesisih dan tidak mendapatkan medali sama sekali. Sementara pemegang medali perak merasa sangat malu karena kalah oleh juara pertama. Bahwa sebagai juara kedua tinju dunia misalnya, berarti dia dapat mengalahkan semua petinju dari seluruh sedunia kecuali seorang (yaitu sijuara pertama) tidak dianggapnya sebagai pencapaian apa-apa. Ia hanya merasa dirinya sebagai seorang pecundanng, bukan jagonya.

Pernah, gaji saya naik 15% persen. Senangnya hati sampai-sampai peredaran darah dan metabolismepun rasanya lebih lancar. Sayang itu tidak berlangsung lama. Kolega saya yang setingkat ternyata menerima kenaikan 20%. Dalam sekejap keceriaan saya terbakar menjadi rasa iri, dendam dan dongkol. Kenaikan itu rasanya tidak berarti malah merupakan penghinaan. Padahal kenaikan 15% itu cukup untuk beli bensin dan bayar pembantu sebulan. Hampir setahun baru hati dingin kembali. Tapi pernah juga saya puas dengan kenaikan gaji 5%. Tersasa berkah dan manfaat karena saya kira saya hanya akan naik 2.5%. Ternyata perasaan subjektif saya lebih dominan ketimbang nilai kenaikan itu sendiri. Ah 5% saja sudah cukup, alhamdulillah.

Untunglah kehidupan tak hanya memberi tiga pilihan. Makin kini makin banyak pilihan tersedia. Makin banyak pilihan tentu saja makin baik. Makin mudah ekspektasi kita untuk terpenuhi. Tapi itupun tidak sederhana . Pernahkah anda merasa frustasi memilih lagu yang terbaik dari IPod yang berisi 500 lagu untuk didengarkan? Yang ini, ah tidak. Yang ini, ah tidak. Akhirnya pilihan jatuh pada lagu yang kurang memuaskan ditelinga. Berbeda dengan memilih lagu dari beberapa stasiun radio dimobil kita. Lebih mudah, cepat dan puas. Memilih dari terlalu banyak alternative ternyata melelahkan dan akan menghasilkan pilihan yang kurang memuaskan dibanding memilih dari yang sedikit saja. Pembantu saya menghabiskan sebulan uang gajinya karena terpaksa mengambil semua pilihan yang dihadapkan kepadanya. Ia hanya mau membeli HP sederhana utuk ibunya dikampung. Tetapi ia terpaksa membayar harga kamera, radio, bluetooth dan entah apalagi yang menempel di HP itu. Dia hanya mebutuhkan sedikit, karena dengan sedikit saja sudah cukup. Tapi sekarang tak ada lagi HP yang sesuai dengan kebutuhannya.

Kalau kita bersedia menurunkan harapan kita dari yang tertinggi ke yang secukupnya saja maka hidup kita akan lebih ringan. Mengejar kekayaan secara berlebihan akan menimbulkan kecemasan, resah dan jungkir balik. Memiliki terlalu banyak juga akan menurunkan kenikmatan.Orang bijak sepanjang zaman selalu menganjurkan hidup sederhana, karena hanya dengan membatasi kekayaan duniawi kita bisa memiliki kekayaan batin. Membatasi ekspektasi berarti tidak harus bekerja membanting tulang sehingga stress berkurang dan hutangpun mungkin tak perlu lagi. Hidup secukupnya berarti hidup lebih: lebih banyak waktu, kepuasan yang lebih, keamanan yang lebih serta seimbang dunia akhirat. Mau?


.

PALING DIMINATI

Back To Top