Bismillahirrohmaanirrohiim

Guru ngaji kok minta bayaran ?

Oleh M Syihabuddin Dimyathi 

"Guru ngaji kok minta bayaran? Madrasah Diniyyah kok iuran mulu? Nyampein agama itu yang ikhlas, jangan ngarep dunia!"

Mindset yang super egois.

Satu sisi kita mengharapkan program, pendidikan dan fasilitas terbaik bagi anak² kita. Tapi disisi lain kita tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun bagi mereka yang mengurus dan menguras keringat demi kebaikan anak² kita. Ini sama saja dengan merendahkan mereka yang berjuang di jalan Allah!

Jangan salahkan juga kalau nanti imbasnya ke anak² kita yang tidak maksimal mendapatkan pendidikan agama, guru² ngaji jadi tidak semangat, keengganan orang² yang mumpuni dalam bidang agama untuk menjadi guru ngaji, dan lebih milih merantau atau yang lain. Dan imbas akhirnya, masyarakat jadi kacau, anak² muda jauh dari agama, PACARAN, ZINA, MABUK-MABUKAN, TAWURAN, BENTAK-BENTAK ORANG TUA dan segalanya jadi hal biasa.

Karena salah siapa? KITA SENDIRI. Karena mindset yang EGOIS!

Guru² ngaji harusnya lebih di muliakan dan mendapat gaji lebih besar daripada guru² sekolah umum. Mereka mengajarkan kebaikan dunia akhirat, lewat mereka ANAK² KITA TAU AGAMA, TAU CARA NGORMATIN ORTU, TAU CARA IBADAH, TAU HARAMNYA ZINA, BISA NYELAMETIN ORANG TUANYA DI AKHIRAT KELAK dan banyak lagi. 

Jangan duniiia mulu yang dipikirin.

Fakta guru ngaji:  "BENER DI CUEKIN, SALAH JADI BAHAN GUNJING, JASANYA GA PERNAH DI APRESIASI." 

Ingat! Guru ngaji juga punya keluarga yang harus di nafkahi, buat beli beras, beli baju anak istri, beli mainan anak, beli peralatan rumah tangga dan kebutuhan lainnya seperti kalian!

KITA WAJIB MERUBAH INI MULAI SEKARANG!


.

PALING DIMINATI

Back To Top