Bismillahirrohmaanirrohiim

Tahu diri akan kedudukan nya

Seorang hamba apabila tahu dan mengerti asal muasal kejadian manusia dan kemana dia akan kembali, maka  sudah pasti dia mengenal Tuhannya yang menciptakannya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
من عـرف نفسه فقـد عرف ربّه
“ Barang siapa mengenal dirinya, maka dia pasti mengenal Tuhannya”.
Maksudnya adalah bahwa seseorang yang mengenal jati dirinya dengan sifat hina dan kelemahannya, maka dia pasti mengenal Tuhannya dengan semua sifat kesempurnaan-Nya.
Dari sinilah sifat tawaddu’ akan timbul dengan sendirinya. Yaitu perasaan rendah diri dan tidak ada nilai yang berharga bagi dirinya dihadapan Tuhannya Allah SWT.
Akan tetapi seandainya dia masih merasa ada harga diri dihadapan Allah SWT walaupun hanya sedikit, maka dia tidak mempunyai bagian sedikitpun dari sifat tawaddu’. Hal ini diungapkan oleh imam Syibli :
من رأى لنفسه قيمة فليس له من التواضع نصيب
“ Barang siapa melihat pada dirinya masih ada harga diri, maka dia tidak ada bagian dari sifat tawaddu’”. 
Bahkan Abu Yazid Al Busthom :
ما دام العبد يظنّ أنّ فى الخلق من هو شرّ منه فهو متكبّر
 “ Selagi seorang hamba menyangka bahwa keberadaan orang lain itu lebih jahat dari dirinya, maka dia itu termasuk orang-orang yang sombong”.

Maka ditanyakan kepada beliau, kapan seorang hamba bisa dikatakan mempunyai sifat tawaddu’. Lalu Abu Yazid Al Busthom menjawab :  
اذا لم ير لنفسه مقاما ولا حالا
 “Apabila dia sudah tidak merasa dirinya ada kedudukan dan pangkat”.
    Sehingga dia berusaha untuk menekan dirinya seraya berkata bahwa dirinya adalah mahluk yang paling rendah nilainya di muka bumi ini.


.

PALING DIMINATI

Back To Top