Bismillahirrohmaanirrohiim

Ringkasan Pandangan Habib Umar bin Hafidz mengenai Khilafah

Ringkasan Pandangan Habib Umar bin Hafidz mengenai Khilafah
I. Jika terkait syariat agama, maka setiap manusia adalah khalifah. Khalifatullah adalah setiap manusia yang ma’rifatullah dengan ilmu, menunaikan hak-hak Allah, memakmurkan bumi sesuai dengan yang diperintahkan Allah.
II. Jika terkait dengan kepemimpinan, maka khilafah ada dua. Khilafah umum dan khilafah khusus.
Ini dapat dirunut dari dua pertanyaan.
(1) Siapakah khalifatullah yang paling agung?
(2) Selama 13 tahun berdakwah di Makkah Rasulullah tidak memegang kekuasaan. Saat itu yang menjadi pemimpin Mekah, memiliki tentara, memegang kekuasaan dan jabatan adalah Abu Jahal. Apakah Abu Jahal khalifah dan Rasulullah bukan?
Jawaban keduanya: Rasulullah Muhammad seorang khalifah, meskipun tidak memegang kekuasaan atau memiliki tentara. Rasulullah menjadi khalifah bukan saat diangkat sebagai pemimpin di Madinah, melainkan saat menerima wahyu “Iqra”.
Jadi khilafah tidaklah semata-mata soal kekuasaan.
III.
Khilafah umum ada 2, yaitu
1. khilafah bil hukm, terkait dengan kekuasaan/pemerintahan. Ini hanya berlangsung pada zaman Rasullah dan 30 tahun setelah beliau meninggal.
2. khilafah bil ilmi, terkait dengan ilmu. Khilafah kategori ini tidak pernah terputus dari muka bumi, hingga hari ini pun tetap ada melalui para ulama.
IV.
Khilafah khusus adalah mengenai khalifah penerus Rasulullah.
Ketika Sayidina Hasan berdamai dengan Muawiyyah, kekhalifahan bil hukm dan kekhalifahan bil ilmi terpisah. Namun Sayidina Hasan hanya menyerahkan kekhalifahan berupa jabatan, kekuasaan dan pemerintahan, pada hakikatnya Sayidina Hassan tetaplah seorang khalifah. Tidak pernah Sayidina Hasan turun dari posisi khalifah warisan Rasulullah.
Kekhalifahan Sayidina Hasan kemudian dilanjutkan oleh Sayidina Husein, lalu berturut-turut Imam Ali Zainal Abidin, Imam Ja’far As Shadiq, Imam Musa Al-Kazim, dst.
Jadi kekhalifahan hakiki bukanlah kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyah atau Utsmaniyah dari Turki
V.
Kekhalifahan bil hukm dan bil ilmi akan disatukan kembali menjelang akhir zaman, melalui tangan Imam Mahdi. Dibantu oleh Nabi Isa as.
Merujuk dari pengertian itu kekhalifahan ala minhajin nabawi bukan disusun oleh sekelompok orang dengan gagasan dan pemikirannya, melainkan sebuah konsep dan sistem yang langsung berasal dari Allah melalui perwakilan-Nya untuk umat manusia.
VI. Catatan
Ketika ada sepenggal kalimat Habib Umar bin Hafidz yang bisa dijadikan propaganda, kaum khilafah imitasi sorak sorai bergembira. Mereka memotong video panjang penjelasan khilafah lalu menyebarkannya sehingga seolah-olah Habib Umar mendukung, atau menjadi bagian dari konsep khilafah mereka.
Padahal tidak demikian. Habib Umar dan murid2nya selalu fokus berdakwah, tidak mengajak masyarakat mana pun untuk mendirikan khilafah dan memberontak kepada negaranya. Bahkan Habib Umar turut berdiri untuk menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya saat dinyanyikan.
Orang-orang (kaum) yang menyusun konsep khilafah tanpa Imam Mahdi, atau tidak menjadikan Imam Mahdi sebagai bagian utama khilafah seperti memisahkan air dan lautan.
Lautan tanpa air bukanlah lautan. Sementara air yang sedemikan banyak volumenya tidak akan bisa ditampung oleh wadah selain lautan.


.

PALING DIMINATI

Back To Top