Bismillahirrohmaanirrohiim

JADILAH KODOK NABI IBRAHIM AS, JANGAN JADI CICAK NAMRUD

JADILAH KODOK NABI IBRAHIM AS, JANGAN JADI CICAK NAMRUD

Tatkala tubuh Nabi Ibrahim As yang mulia dilempar ke kobaran api yang disiapkan oleh namrud ibn kan'an, seorang raja yang pertama kali mengaku bahwa dirinya tuhan dari Babil (dikenal juga dengan Babilonia, sebuah kerajaan besar di selatan Mesopotamia, sekarang Irak).

Dikisahkan, ada dua ekor binatang yang turut "berpihak dan berkontribusi" baik terhadap Nabi Ibrahim As atau kepada Namrud. Kedua binatang tersebut adalah KODOK dan CICAK.

Kodok tersebut berlari-lari dengan susah payah berusaha dengan sekuat tenaga memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim As dengan membawa butiran air di mulutnya.

Semua heran dan bertanya, "Wahai kodok... untuk apa kamu bawa butiran air kecil itu, tidak akan ada gunanya dibanding dengan api namrud yang akan membakar Nabi Ibrahim As?"

Kodok itu menjawab, "Memang air ini tidak akan bisa memadamkan api itu, tapi paling tidak semua akan melihat bahwa aku dipihak yang mana".

Disisi lain, cicak ikut meniup api yang dibuat oleh Namrud agar semakin membesar. Memang tiupan cicak tidak seberapa dan tidak akan membesarkan kobaran api itu, tapi dengan apa yang dilakukannya semua tahu cicak ada di pihak yang mana".

Akibat keberpihakannya ini, cicak dianjurkan untuk dibunuh. Sedangkan kodok dilarang dibunuh.

• Hadits ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, diriwayatkan oleh Abdurrazãq Rahimahullah dalam kitabnya, “Al-Mushannaf” (4/446 No.8392),

عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «كَانَتِ الضُّفْدَعُ تُطْفِئُ النَّارَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ، وَكَانَ الْوَزَغُ يَنْفُخُ فِيهِ، فَنُهِيَ عَنْ قَتْلِ هَذَا، وَأُمِرَ بِقَتْلِ هَذَا»

Sayyidatunã Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata, sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda, “Dulunya kodok memadamkan api dari Nabi Ibrahim AS (ketika dibakar), sedangkan cicak menghidupkannya padanya, maka dilarang membunuh ini (kodok) dan diperintahkan membunuh ini (cicak)”.

Pentahqiq musnad Ahmad cetakan Muassasah Ar-Risalah 41/81 menghukumi hadits ini sanadnya shahih sesuai dengan syarat Imam Bukhari dan Muslim.

Imam As-Suyuthi (911H.) Rahimahullah dalam kitabnya “Ad-Durrul Mantsuur” 10/305, beliau berkata,

وَأخرج عبد الرَّزَّاق فِي المُصَنّف: أخبرنَا معمر عَن قَتَادَة عَن بَعضهم عَن النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قَالَ: كَانَت الضفدع تُطْفِئ النَّار عَن إِبْرَاهِيم وَكَانَت الوزغ تنفخ عَلَيْهِ وَنهى عَن قتل هَذَا وَأمر بقتل هَذَا .

• Hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, diriwayatkan oleh Abdurrazaaq dalam kitabnya “Al-Mushannaf” 4/446 no.8393,

قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُو سَعِيدٍ الشَّامِيُّ، عَنْ أَبَانَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَمِّنُوا الضُّفْدَعَ؛ فَإِنَّ صَوْتَهُ الَّذِي تَسْمَعُونَ تَسْبِيحٌ، وَتَقْدِيسٌ، وَتَكْبِيرٌ، إِنَّ الْبَهَائِمَ اسْتَأْذَنَتْ رَبَّهَا فِي أَنْ تُطْفِئَ النَّارَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ، فَأَذِنَ لِلضَّفَادِعِ فَتَرَاكَبَتْ عَلَيْهِ، فَأَبْدَلَهَا اللَّهُ بِحَرِّ النَّارِ الْمَاءَ»

Rasulullah ﷺ bersabda, “Berilah keamanan bagi kodok (jangan dibunuh), karena sesungguhnya suaranya yang kalian dengar adalah tasbih, taqdis, dan takbir. Sesungguhnya hewan-hewan meminta izin kepada Rabb-nya untuk memadamkan api dari Nabi Ibrahim AS, maka diizinkanlah bagi kodok. Kemudian api menimpanya maka Allah menggantikan untuknya panas api dengan air”.

Sanad hadits ini shahih, Abu Sa’id Asy-Syãmiy Ibrahim bin Abi ‘Ablah (152H.), dan Abãn bin Shãlih keduanya tsiqah (periwayatan haditsnya shahih).

Wallahu A'lam.

Semoga Allah Ta'ala Menuntun kita menuju jalan yang diridhaiNya...

#NasihatDiri
#LintasanPikiran


.

PALING DIMINATI

Back To Top