Bismillahirrohmaanirrohiim

BENARKAH ULAMA SYAFI'IYYAH MENJAUHI DAN ENGGAN MENGAKUI AKIDAH IMAM ABUL HASAN AL-ASY'ARI ?

BENARKAH ULAMA SYAFI'IYYAH MENJAUHI DAN ENGGAN MENGAKUI AKIDAH IMAM ABUL HASAN AL-ASY'ARI?

Orang-orang Salafi paling demen memviralkan ucapan yang dinisbatkan kepada Imam Abul Hasan al-Kurji, ulama kurun kelima dalam madzhab Syafi'iyyah.

Berikut tulisan Dr. Safar al-Hawali, ulama Salafi yang terus menerus dibuat syubhat oleh pengikutnya untuk menggulung akidah Asy'ariyyah:

قال الإمام أبو الحسن الكرجي من علماء القرن الخامس الشافعية ما نصه : " لم يزل الأئمة الشافعية يأنفون ويستنكفون أن ينسبوا إلى الأشعري ويتبرأون مما بنى الأشعري مذهبه عليه وينهون أصحابهم وأحبابهم عن الحوم حواليه على ما سمعت من عدة من المشايخ والأئمة

"Imam Abul Hasan al-Kurji, ulama Syafi'iyyah kurun kelima berkata: "Ulama Syafi'iyyah berlaku keras dan enggan berafiliasi kepada al-Asy'ari. Mereka juga membebaskan diri dari pondasi mazhab akidah al-Asy'ari serta melarang murid-muridnya dan orang-orang terkasih mereka dari mencari (akidah) al-Asy'ari sebagaimana yang aku dengar dari para masyayikh dan para ulama panutan".

Ucapan yang dinisbatkan kepada al-Kurji di atas menjadi amunisi "mereka" untuk terus menerus menyerang akidah mayoritas umat Islam. Padahal, siapapun tahu mayoritas ulama Syafi'iyyah berakidah Asy'ariyyah. Dan khabarnya, buku Dr. Safar al-Hawali yang mencela akidah Asy'ariyyah sudah diterjemah ke bahasa Indonesia.

Setelah itu, Dr. Safar al-Hawali menukil contoh dari al-Kurji bahwa diantara ulama Syafi'iyyah yang seperti yang diceritakan adalah Imam Abu Hamid al-Isfirayini dan Imam Abu Ishaq asy-Syirazi.

Dr. Safar al-Hawali dalam nukilannya dari Imam al-Kurji tidak merujuk data yang valid, hanya sebuah nukilan dari Imam Ibn Taimiyyah dan Imam Ibn Qayyim yang kedunya merupakan "musuh" akidah Asy'ariyyah. Seharusnya, ucapan seseorang atas musuhnya tidak boleh diterima sebagaimana tidak diterima dalam syahadah dalam mahkamah. Syaikh Ibn Taimiyyah sendiri mengaku menukil ucapan al-Kurji tersebut dalam kitab al-Fushul fi al-Ushul anil Aimmah al-Fuhul".

Jawaban:

Berikut ini adalah jawaban ulama Asy'ariyyah yang saya himpun dari berbagai sumber:

Pertama:
Al-Isnawi dalam Thabaqat asy-Syafi'iyyah-nya, saat menjelaskan biografi al-Kurji, berkata:

وله تصانيف في الفقه والتفسير ، وله تصنيف يقال له الذرائع في علم الشرائع

"Al-Kurji memiliki beberapa karya dalam ilmu fikih dan tafsir. Dia juga memiliki karya yang di beri nama adz-Dzarai' fi ilm asy-Syarai'".

Beliau tidak mengatakan bahwa al-Kurji memiliki kitab akidah yang berjudul seperti yang disebutkan Imam Ibn Taimiyyah.

Kedua:
Akidah Imam al-Kurji adalah Ahlussunnah wal Jama'ah dan juga selaras dengan akidah Imam al-Asy'ari. Hal ini dibuktikan oleh murid beliau, yaitu Imam Ibn as-Sam'ani yang mengatakan bahwa beliau memiliki 200 bait lebih "Baiiyyah" (setiap akhir bait diakhiri dengan huruf ba') yang menjelaskan akidah salaf dan juga akidah beliau. Dan Imam Ibn as-Sam'ani membaca sendiri bait-bait tersebut.

Imam Tajuddin as-Subki dalam Thabaqat Syafi'iyyah menulis:

وله قصيدة بائية في السُّنة شرح فيها اعتقاده واعتقاد السلف ، تزيد على مئتي بيت ، قرأتها عليه في داره بالكرج

"Al-Kurji memiliki kasidah Baiyyah tentang sunnah dan juga syarah atas akidah beliau dan akidah salaf. Jumlah baitnya lebih dari 200 yang aku baca sendiri dihadapan beliau di rumah beliau di Kurj".

Imam Tajuddin as-Subki melanjutkan:

وابن السمعاني كان أشعري العقيدة فلا نعترف بأن القصيدة على السنة واعتقاد السلف إلا إذا وافقت ما نعتقد أنه كذلك وهو رأى الأشعري

"Ibn as-Sam'ani adalah berakidah asy'ariyyah. Maka kami tidak mengakui, bahwa al-Kurji memiliki kasidah tentang sunnah dan akidah salaf kecuali telah sejalan dengan apa yang kami yakini begitu dan itulah akidah Imam al-Asy'ari".

Imam Ibn as-Sam'ani adalah ulama Asy'ariyyah. Andai akidah Imam al-Kurji melenceng atau tak sejalan dengan Asy'ariyyah atau bahkan beliau mencelanya, tentu Imam Ibn as-Sam'ani dan bahkan Imam Tajuddin as-Subki tidak akan memuji dan mengakui beliau. Bahkan, Imam Ibn as-Sam'ani sendiri juga tidak mendapatkan larangan dari al-Kurji untuk berafiliasi ke akidahnya Imam Abul Hasan al-Asy'ari.

Imam Tajuddin melanjutkan, bahwa perihal celaan al-Kurji kepada Imam asy-Asy'ari adalah kedustaan. Celaan tersebut dituangkan dalam satu kasidah lain yang dinisbatkan kepada Imam al-Kurji.

إذا عرف هذا فاعلم أنا وقفنا على قصيدة تعزى إلى هذا الشيخ وتلقب بعروس القصائد في شموس العقائد نال فيها من أهل السنة وباح بالتجسيم فلا حيا الله معتقدها ولا حيى قائلها كائنا من كان وتكلم فيها في الأشعري أقبح كلام وافترى عليه أي افتراء

"Jika ini diketahui, maka ketahuilah bahwa aku menemukan kasidah yang dinisbatkan kepada syaikh (al-Kurji) dan diberi judul Arus al-Qashaid fi Syumus al-Aqaid yang didalamnya dia mencela Ahlussunnah dan memperlihatkan tajsim (memvisikalkan Allah seperti makhluk). Semoga Allah tidak menghidupkan orang yang menyakininya dan pengucapnya, siapapun itu. Dan juga didalamnya, ia mencela Imam al-Asy'ari dengan perkataan yang buruk dan membuat-buat dusta atas nama beliau".

Kemudian Imam Tajuddin as-Subki memberikan pandangannya:

أني ارتبت في أمره هذه القصيدة وصحة نسبتها إلى هذا الرجل وغلب على طني أنها إما مكذوبة عليه كلها أو بعضها والذي يرجح أنها مكذوبة عليه كلها

"Aku ragu tentang status kasidah ini (kasidah yang mengandung tajsim dan mencela Ahlussunnah) dan juga keabsahannya jika dinisbatkan kepada lelaki ini (al-Kurji). Dan yang kuat dalam prasangkaku, kasidah tersebut adalah dusta atas nama beliau, semua atau sebagian. Dan yang rajih semuanya adalah dusta".

Ucapan Imam Tajuddin as-Subki ini merupakan jawaban atas tuduhan bahwa Imam al-Kurji melecehkan Imam Abul Hasan al-Asy'ari dan akidah Ahlussunnah wal Jama'ah.

Ketiga:
Imam Abu Ishaq asy-Syirazi tanpa diragukan sama sekali adalah ulama besar Asy'ariyyah. Biografi dan akidah beliau bisa dilihat pada kitab Tabyin Kidzbil Muftari karya al-Hafizh Ibn Asakir atau mukaddimah kitab beliau yang berjudul Syarah al-Luma' yang sangat selaras dengan akidah Imam Abul Hasan al-Asy'ari. Jadi, dari mana nukilan bahwa beliau anti akidah Asy'ariyyah? Sangat meragukan bukan?!

Keempat:
Terkait Imam Abu Hamid al-Isfirayini, maka berikut komentar Syaikh Muhammad Shalih bin Ahmad al-Gharsi al-Asy'ari. Beliau berkata: "Aku telah membaca lebih dari 30 referensi yang memuat biografi Imam al-Isfirayini dan sama sekali aku tidak melihat permusuhan beliau kepada ulama ahli kalam (termasuk Asy'ariyyah, pen.)".

Semoga Allah mengampuni kesalahan kita semua! (Ust. Nur Hidayat)


.

PALING DIMINATI

Back To Top