Bismillahirrohmaanirrohiim

SHAKUNTALA DEWI, WANITA SATU-SATUNYA

Oleh Jum’an

Bila anda akrab dengan dunia perwayangan terutama eposMahabarata anda mungkin mengenal tokoh Dewi Sakuntala, permaisuri RajaDuswanta leluhur kaum Pandawa dan Korawa. Konon ibunya adalah seorangbidadari dari kahyangan. Rasanya saya pernah memiliki gambar Dewi Sakuntalaberukuran 3X4 cm untuk bermain Umbul Wayang dimasa kanak-anak dahulu. Diaadalah tokoh fiktif dalam mitologi Hindu. ShakuntalaDewi yang saya tulis ini adalah seorang wanita dalam kehidupan nyata. Namanyasangat mungkin diilhami dari mitologi yang sama karena dia adalah wanita Indiayang juga beragama Hindu. Ia lahir pada 4 November 1929 didaerah kumuh diDistrik Bangalore India Selatan. Orang tuanya termasuk kasta Brahmana yangmiskin. Ayahnya menolak mengikuti tradisi keluarga untuk menjadi pendeta, ia justrumenjadi pemain sirkus, yang mahir dalam akrobat, permainan tali, penjinak singadan adegan manusia yang ditembakkan dengan meriam. Menurut pengakuan ShakuntalaDewi dalam MajalahHinduism Today, ibunya menikah pada umur 14 tahun dengan ayahnya yangberusia 60 tahun. Pada usia 3 tahun, ketika diajak bermain kartu, ayahnya sadarbahwa Dewi mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam mengingat angka-angka.“Ini dia rejeki  kiriman Tuhan!”pikirnya. Ia pun terkenal melalui pertunjukan kemampuannya di sirkus, dan jugapertunjukan keliling yang diatur oleh ayahnya. Merekapun memperoleh kehidupandari situ. Ketika berumur 5 tahun Dewi sudah mahir hitung menghitung diluarkepala, sekaligus  menjadi satu-satunyapencari nafkah untuk keluarganya yang beranggotakan 10 orang. Ini mendorongnyauntuk melatih diri setiap hari agar bisa terus melakukan pertunjukan untukmendukung kehidupan keluarganya. "Pada usia 6 tahun, saya memberikanpertunjukan besar pertama saya di Universitas Mysore, dan ini adalah awal darimaraton saya dalam pertunjukan publik." Dewi menunjukkan bakat matematikanya di seluruh dunia, di perguruan tinggi, di bioskop, radio, dan televisi.

Ketika ia muncul di BBC tahun 1950, jawabannya terhadapsoal perhitungan yang sulit ternyata berbeda dari pewawancara.  Ternyata Dewi yang benar. Demikian pula yangterjadi di Universitas Roma. Tahun 1976 The New York Times menyatakan kagumpada kemampuannya: "Dia bisa menjawab akar pangkat tiga dari 188.132.517 -atau hampir semua bilangan lainnya - dalam waktu yang dibutuhkan untukmengajukan pertanyaan. Ia dapat menyebutkan jatuh pada hari apa setiap tanggalpada abad terakhir.” Tetapi bagaimanapun Shakuntala Devi manusia biasa.Terhadap pertanyaan “jatuh pada hari apa saja tanggal 14 pada tahun 1935”, semuanyadijawab dengan benar kecuali 14 Januari adalah Senin bukan Selasa dan 14Desember adalah hari Sabtu bukan Minggu.

Pada 1977, di Southern Methodist Univ. di Dallas, iamenghitung akar pangkat 23 dari bilangan 201 digit (terdiri dari 201 angka)dalam 50 detik dengan tepat, mengalahkan komputer Univac, yang menyelesaikannyadalam 62 detik. Pada tahun 1980, dia dengan benar mengalikan dua buah bilangan13 digit hanya dalam 28 detik di Imperial College di London. Prestasi yangtercatat dalam Guinness Book of World Records 1982 ini adalah luar biasa karenawaktu 28 detik itu termasuk untuk mengucapkan jawaban yang 26-digit itu. Inidia angka-angka itu: 7.686.369.774.870 X 2.465.099.745.779. Jawabannya adalah18.947.668.177.995.426.462.773.730. “Ini adalah rahmat Tuhan semata. Saya tidakberjasa apa-apa” kata Dewi tentang kemampuan dirinya. Ia dapat mengadakanpertunjukan sampai 2 jam, tetapi untuk melakukannya lagi ia harus menenangkandiri dua atau tiga hari. Menurut Prof Arthur Jensen, dalam penelitiannyatentang Shakuntala Dewi: "Dewi menjawab hampir semua soal lebih cepat darikecepatan saya menyalinnya di notebook saya." Jensen meberikan dua soal,akar pangkat tiga dari 61.629.875, dan akar pangkat tujuh dari 170.859.375.Shakuntala Dewi memberikan jawaban yang benar yaitu 395 dan 15, bahkan sebelumistri Jensen mulai menekan stopwatch.

Itulah Shakuntala Dewi, genius matematika yang tak adaduanya. Ia tidak mempunyai pendidikan formal. Ia pernah masuk sekolah tetapi dikeluarkankarena ayahnya tidak mampu bayar. Berasal dari keluarga yang tidak biasa, masakanak-kanaknya tidak bahagia; ia bercerai dengan suaminya yang ternyata seoranggay. Ayahnya terbiasa memukuli ibunya. Bahkan ketika sebagai kanak-kanakShakuntala menolak untuk mengadakan pertunjukan karena sedang malas, ayahnyamemukuli ibunya dan ibunya memukuli Shakuntala. Kata Dewi, ibunya merasakan pukulansuaminya sebagai rahmat; lebih baik daripada dipukul tetangga. ShakuntalaDewi meninggal pada 21 April 2013 di Bangalore India pada usia 83 tahunkarena masalah pernafasan dan jantung. Ia meninggalkan seorang anak perempuan bernamaAnupama. Untuk mengingat hari kelahiran Shakuntala Dewi, pada tanggal 4November 2014 yang lalu logo Googletampil dengan gambar Dewi dan tulisan google dengan angka-angka kalkulatorterbalik.

Note: Link yg dpt di-cklick, visit: 


.

PALING DIMINATI

Back To Top