Setiap orangtua mengidamkan buah hatinya mampu bersikap penuh etika  saat bersosialisasi dengan lingkungan. Bekali pendidikan etika sejak  dini karena tidak terlalu awal atau terlalu terlambat untuk ini.
Satu hal penting dipahami orangtua bahwa ketika mengajarkan atau  mengoreksi etika anak, cobalah untuk tidak pernah mempermalukan mereka  di depan umum. Berikut, delapan kiat mengajarkan etika pada anak,  seperti dilansir Ehow:
1. Menjadi contoh yang baik. Tidak adil bila Anda mengharapkan kesopanan anak, jika Anda tidak menerapkan perilaku yang sama.
2. Ajarkan secara bertahap, karena pemahaman dan kemampuannya terus  berkembang. Mungkin tidak akan ada gunanya meminta anak 2 tahun untuk  berhenti mengunyah dengan mulut terbuka. Sebab, ia belum memiliki  pemahaman dan koordinasi fisik untuk mematuhinya. Namun pada anak 4 atau  5 tahun, ia sudah memiliki kemampuan untuk memahami alasan di balik  aturan tersebut.
3. Mulai menggunakan kata-kata dan ungkapan, seperti “tolong”,  “terima kasih”, “permisi”, “maaf”,  sedini mungkin ketika berbicara di  dekat anak Anda. Dorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
4. Hati-hati memilih kata yang akan Anda ucapkan ketika berada di dekat si kecil. Mereka meniru cara orang dewasa berbicara.
5. Ajarkan pula dasar-dasar etika lainnya. Anak harus belajar  bagaimana menunjukkan rasa hormat kepada orangtua, berperilaku tenang di  tempat umum, dan tidak mengganggu orang lain dalam percakapan. Dia juga  harus belajar untuk tidak bermain dengan barang-barang orang lain  kecuali diizinkan.
6. Hindari untuk mengabaikan perilaku buruk atau menunggu untuk  membicarakannya. Ingatkan atau buat sebuah aturan segera setelah anak  berbuat keliru.
7. Memunculkan perilaku lagi secara pribadi sehingga Anda dapat  mendiskusikannya lebih seksama dan pastikan si kecil mengerti bagaimana  berperilaku di kemudian hari.
8. Pujilah anak Anda untuk perilakunya yang baik.
 
 
