Bismillahirrohmaanirrohiim

MAULID : SEKATEN DAN PESTA RAKYAT

Perjalanan spiritual bangsa Indonesia tak lepas dari masuknya agama Islam ke wilayah ini, melalui jalur pedagang bangsa arab, persia, India (gujarat) maupun bangsa Cina waktu itu.
Masuknya Agama Islam ke Indonesia dengan cara merembes bukan dengan cara penetrasi (pendudukan), melalui pesisir. Padahal saat itu masyarakat pesisir telah mempunyai agama yang mereka akui, telah mengakar dan mendarah daging, sehingga penyebar agama Islam perlu berpikir ulang untuk mengajak mereka mengikuti agama yang mereka bawa dari negeri asal mereka.
 
Para wali yang waktu itu menyebarkan Agama Islam ke Tanah Jawa pada awalnya, tak serta merta mengganti keyakinan mereka, namun mereka mempengaruhi melalui kegemaran yang mereka senangi. Contoh yang paling umum adalah bagaimana SUNAN BONANG, mereposisi GAMELAN (bonang) sebagai media untuk menyebarkan agama ISLAM. Ingat lagu tak lelo lelo leGUNG kalau diterjemahkan menjadi Allah Allah Maha Agung. Beduk dipakai media untuk memanggil orang untuk masuk masjid, Tong tong tong= diartikan KOTONG (masih ga ada isinya masjid kita), setelah itu disambung dengan deng deng deng = sedeng (masih muat),
 
Mengapa milad kanjeng Nabi Muhammad diperingati oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, pastinya akan panjang pembahasannya, namun kecintaan kepada kanjeng nabi inilah seperti yang dituntunkan dalam alquran :
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab: 56)

Allah dan malaikat saja memberikan penghargaan khusus kepada kanjeng nabi muhammad saw, dengan selalu bersholawat. Bagaimana dengan kita ? kalau kita tak mampu atau tak mau bersholawat, kata orang sekarang APA KATA DUNIA…… !
 
Kelahiran kanjeng nabi Muhammad saw, menjadi moment penting dalam masyarakat pinggiran di Indonesia, kenapa demikian?, karena refleksi kecintaan mereka terhadap kanjeng nabi Muhammad saw, mereka wujudkan dalam penyantunan terhadap kaum miskin sekitar.
Budaya Cowek’an (Layah) yang diisi dengan makanan kegemaran keluarga, hingga kini masih dilaksanakan oleh masyarakat pinggiran Surabaya, setiap maulid nabi. Dengan budaya ini masyarakat bisa bertukar makanan dari yang tak pernah makan sesuatu menjadi pernah menikmati makanan sesuatu tersebut. Budaya rebutan hadiah. Pada masyarakat pinggiran Surabaya. Saat maulid nabi sangat di tunggu tunggu oleh anak anak kecil pada umumnya, kenapa ? sebab saat itulah kaum SUGIH membagi bagikan hadiah yang digantung dengan bentangan tali dari sisi utara ke sisi selatan dari sisi barat ke sisi timur semua digantungi dengan berbagai macam hadiah baik peralatan sekolah, duit, sampai camilan yang mereka disenangi masyarakat sekitar.
 
Di Bojonegoro maulid nabi dimeriahkan dengan acara panjat pinang, saat itulah digantung berbagai hadiah untuk didapatkan oleh orang orang yang memerlukan, tentunya yang berani berkotor kotor. Di Jogyakarta/solo ada sekaten, kalau kita telisik kedalam sekaten awalnya sebagai pengislaman masyarakat setempat, beralih menjadi budaya bagi bagi makanan pada masyarakat setempat, perhatikan semuanya tak lepas dari refleksi dari bagaimana KANJENG nabi yang mempunyai kegemaran untuk andum rasa, apa yang dimiliki, punya kurma sebelahnya merasakan kurma nabi, punya makanan yang butuh pasti kebagian. Refleksi seperti inilah yang di wujudkan dalam perayaan maulid kanjeng nabi Muhammad saw.
 
Marilah dulur dan ponakan semua yang sekarang ini da kena virus HIDONIZM, jangan kita menggeser mereka yang masih seneng dengan budaya seperti yang mereka yakini. Cobalah berpikir ulang untuk tidak saling menyalahkan antara diri kita dengan mereka yang merefleksikan maulid nabi dengan cara mereka sendiri, jangan berkata ISLAM MODERNIS dengan enteng membid’ah mengkafirkan sesama muslim karena tidak sama cara, penghargaan terhadap kanjeng nabi Muhammad saw.
 
agar hati kita sejuk, 
Marilah kita nyanyikan lagunya OPICK di bawah ini :
  
Ya Nabi salam alaika
Ya Rasul salam alaika
Ya Habib salam alaika
Sholawatullah alaika
Engkau cahaya menerangi kelam dunia
Engkau pelita yang gelap jiwa
Engkau kekasih yang di damba setiap wajah
 
Engkau Muhammad Ya Rasullallah
Allahumma Shalli alla Muhammad
Ya Rabbi Shalli alaihi wassalim
Ya Nabi Allah pelita hatiku
Penerang jiwa cahaya mataku
Ya Nabi salam alika
Ya Rasul salam alaika
Ya Habib salam alika
Sholawatullah alaika…
 
Engkau cahaya menerangi kelam dunia
Engkau Muhammad Ya Rasullallah
Ya Nabi salam alaika Ya Rasul salam alaika
Ya Habib salam alaika Sholawatullah alaika…
  
Akhirnya camkan sebuah hadist bagi mereka yang ga seneng dengan puji2an terhadap nabi :
“Siapa yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat (mencurahkan rahmat) atas shalawat itu kepadanya sepuluh kali.”
(HR. Muslim melalui Abdullah ibn Umar).
 
Semoga bangsa ini masih mampu berbagi sedekah untuk dulur sekitar, ponakan yang belum dapat kerjaan dan cucu yang sedang mencari utangan………
  
Terinspirasi ramenya rebutan hadiah yang digantung, di surau tadi malam
 
Mari merenungkan,  seberapa besar kecintaan kita pada Kanjeng nabi Muhammad saw :
Tentunya kita selalu Sami’na wa atho’na (Kami Dengar dan Kami Taat)...................
 


.

PALING DIMINATI

Back To Top