Bismillahirrohmaanirrohiim

Majelis Ilmu Saat Ramadan

 Oleh KH. Ma'ruf Khozin

Kalau ada yang tanya bukankah Ramadan adalah bulan diturunkan Al-Qur'an sehingga Ramadan lebih baik diisi dengan membaca Al-Qur'an, bukan kajian kitab? Terlebih ada hadis:

ﻭﻛﺎﻥ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﻳﻠﻘﺎﻩ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﻓﻴﺪاﺭﺳﻪ اﻟﻘﺮﺁﻥ

Jibril mendatangi Nabi tiap malam di bulan Ramadan kemudian ia bergantian saling membacakan Al-Qur'an (HR Bukhari)

Tapi kenapa di pesantren lebih mengutamakan kajian kitab? Tidak benar. Di pesantren dan masjid-masjid selalu ada Tadarus Al-Qur'an setelah Tarawih.

Akan tetapi mengkaji ilmu juga bagian dari memahami kandungan Al-Qur'an, sebagaimana disampaikan oleh satu satu ulama Malikiyah:

والكلام في العلم أفضل من الأعمال ، وهو يجري عندهم مجرى الذكر والتلاوة إذا أريد به نفي الجهل ووجه الله تعالى . اهـ

Berbicara tentang ilmu lebih utama dari pada amal (yang tidak berdasarkan ilmu). Mengkaji ilmu menurut para ulama sama seperti zikir dan baca Alquran bila ditujukan agar menghilangkan kebodohan dan mencari rida Allah (Syekh Ibnu Abdil Bar, Jami' Bayan al-ilmi wa fadlih, 2/178)

Ngaji ilmu di bulan Ramadan juga sudah dijumpai di masa Salaf seperti yang dikisahkan oleh Al-Hafidz Adz-Dzahabi:

قال محمد بن صالح : حضرنا آخر مجلس للاملاء عند يحيى بن محمد الشهيد في شهر رمضان من سنة سبع وستين ومئتين . اهـ

Muhammad bin Sholeh berkata bahwa kami hadir di majelis terakhir ilmu yang dibacakan di sisi Yahya bin Muhammad, Asy-Syahid, di bulan Ramadan tahun 267 H (Siyar A'lam An-Nubala, 12/288)


.

PALING DIMINATI

Back To Top