Bismillahirrohmaanirrohiim

Antara Murid, Guru dan Orang Tua

Oleh Abde R

Seorang murid atau santri sudah selayaknya bersikap sopan dihadapan guru dan kyai. Hal ini tidak lain karena posisi seorang guru bagi murid-muridnya, bagaikan seorang ayah bagi anak-anaknya.

A l- alim Al - allamah Al- Habib Zain Bin Sumaith, (Pengarang kitab Al -Manhaj As-Sawi ) berkata :

أبآؤك ثلاثة : أبوك الذي ولدك ، وأبوك الذي زوجك إبنته، والذي علمك وهو أفضلهم. 

Ayahmu ada tiga : Ayah yang membuat lahir kedunia, Ayah (mertua) yang menikahkanmu dengan putrinya, dan Ayah (guru) yang mengajarkan dan mendidikmu dan dialah yang paling utama.

Jika kedudukan guru begitu mulia disisi agama, sudah selayaknya bukan jika seandainya seorang murid bersikap hormat dan ta'dzim pada orang yang mendidik dan mengajarinya. Alasan kenapa kedudukan Guru dianggap lebih utama daripada orang tua, karena mereka bertanggung jawab atas keselamatan muridnya didunia dan akhirat dengan membekali muridnya ilmu agama.

Sedangkan Orang tua tugasnya Adalah menafkahi kebutuhan anak  selama hidup didunia. Kalau dalam pembahasan sebelumnya saya menyampaikan pentingnya seorang guru menjaga muru'ah dan wibawa agar tidak jatuh dihadapan murid-muridnya, hal yang tak kalah penting bagi para murid atau santri agar senantiasa menjaga diri agar tidak sampai menemukan celah untuk mengetahui aib atau kekurangan guru yang mendidiknya.
Mengenai pentingnya hal ini, disampaikan oleh Imam Nawawi, bahwa para ulama-ulama mutaqaddimin ketika hendak mengaji mereka  selalu bersedekah dalam perjalanan seraya berdo'a agar terhindar dari mengetahui aib gurunya, begini redaksi do'anya.

اللهم استر عيب معلمي عني ولا تذهب بركة علمه مني.

YA ALLAH tutuplah aib guruku dariku, dan jangan engkau hilangkan keberkahan ilmu mereka dariku.
Adapun seandainya, seorang murid terlanjur mengetahui kekurangan gurunya, hendaklah mereka berbaik sangka, karena gurunya juga manusia biasa, bukan NABI dan MALAIKAT yang dijamin suci dari salah dan dosa.


.

PALING DIMINATI

Back To Top