Bismillahirrohmaanirrohiim

Syaikh Ibn Taimiyah dan Menjamurnya Muljamisme

Syaikh Ibn Taimiyah dan Menjamurnya Muljamisme

Menurut Ibn Taimiyah sosok Abdurahman Ibn Muljam adalah sosok hamba paling shaleh dan paling berilmu dizamannya. Ibn Taimiyah dalam Minhaj Sunnah berkata,

قتله واحد منهم وهو عبدالرحمن بن ملجم المرادي مع كونه كان من أعبد الناس وأهل العلم
Dia ( Imam Ali as) Dibunuh oleh salah satu dari kaum Khawarij dan dia adalah Abdurrahman bin Muljam Al-Muradi sebagai sosok yang paling shaleh dan berilmu dizamannya.

(Minhaj Sunnah, Juz.5 Hal.47, Penerbit: Qurtubah, Cetakan Pertama-1406 H)

Ibn Taimiyah memuji Abdurahman bin Muljam bahwa dia adalah sosok pribadi berilmu dan rajin beribadah, bahkan tidak ada manusia yang lebih rajin ibadahnya dari Ibn Muljam.
Bahkan Ibn Taimiyah mencoba membela Ibn Muljam sebagai sosok Muslim idaman yang shaleh. Ibn Taimiyah mencoba menjelaskan kepada kita bahwa Ibn Muljam adalah seorang muslim yang shalat, puasa dan rajin membaca Al-Quran.

Ibn Taimiyah berkata,
والذي قتل عليّاً كان يصلّي ويصوم ويقرأ القرآن
Adapun yang membunuh Ali adalah seorang ahli shalat, puasa dan membaca ayat-ayat suci Al-Quran.

(Minhaj Sunnah, Juz.1 Hal.153, Penerbit: Qurtubah, Cetakan Pertama-1406 H )

Bahkan Ibn Taimiyah mencoba melindungi Ibn Muljam sebagai seorang yang berijtihad, namun salah dalam Ijtihadnya. Dalam pandangan Ibn Muljam, membunuh Ali as adalah ibadah dan satu-satunya jalan mendapatkan Ridha Allah swt.

Ibn Taimiyah berkata,
وقتله معتقداً أنّ اللّه ورسوله يحبّ قتل عليّ، وفعل ذلك محبّة للّه ورسوله
Dan Ibn Muljam membunuhnya (Ali as) dengan keyakinan bahwa Allah swt dan Rasulullah saw mencintai pembunuhan Ali as tersebut dan ia lakukan hal tersebut semata-mata demi mendapatkan kecintaan dari Allah swt dan RasulNya Saw.

(Minhaj Sunah, Juz.1 Hal.153, Penerbit: Qurtubah, Cetakan Pertama-1406 H)

Saya tidak tahu mengapa Ibn Taimiyah berusaha keras membela Ibn Muljam sebagai manusia paling celaka didunia dan akhirat. Bahkan Rasulullah saww bersabda bahwa pembunuh Ali as adalah manusia paling celaka dari mulai diciptakan Adam as sampai hari kiamat ditegakan.

Bahkan ulama Wahabi berpendapat bahwa Ibn Muljam berijtihad dan salah dan dikarenakan keliru dalam berijtihad, maka ia mendapatkan satu pahala.

Saya heran dengan Ibn Taimiyah dan para pengikutnya yang mati-matian membela Ibn Muljam sebagai Mujtahid, Alim dan Ahli Ibadah.  Bagaimana dengan membunuh Ali as yang digambarkan sebagai replika diri Nabi sebagai pahala!?

Padahal Rasulullah saww menceritakan kepada Ali as bahwa dirinya akan dibunuh oleh makhluk paling celaka umat ini?!

Rasululah saww bersabda,
یا علی ! يقتلك أشقى هذه الأمّة
Wahai Ali ! Pembunuhmu adalah makhluk paling celaka umat ini!?

(Mujam Kabir Thabarani, Juz.8 Hal.38, Kanzul Ummal, Mutaqi Hindi, Juz.13 Hal.192, Tarikh Ibn Asakir, Juz.42 Hal.543)

Bagaimana mereka membela Ibn Muljam sebagai Mujtahid dan sahabat, namun melaknat dan mencaci pembunuh Khalifah Usman bin Affan sebagai kafir, fasik dan ahli neraka?! Padahal sejarah mencatat diantara pembunuh khalifah Usman terdapat Abdurahman bin Udais sebagai sahabat besar yang ikut hadir dibaiat ridwan?!

(Abdurahman bin Ali bin Muhammad bin jauzi, Tarikh Muluk wal Umam, Beirut, penerbit: Dar Shadir, 1358 Q, Cetakan Pertama, Juz.5 Hal.114,  Ibn Hajar Asqalani Al-Syafii, Ishabah fi tamiz shahabah, Peneliti: Ali Muhammad Bajawi-Beirut, Penerbit: Darul Jil, 1412 Q-1992 M, Cetakan pertama, Juz.4 Hal.334)

Bagaimana mereka menghukumi para Pembunuh Usman sebagai terlaknat, namun pembunuh Ali as sebagai Mujtahid dan Ahli Ibadah?! Bukankah ini adalah kontradiksi nyata bagi yang menganut keadilan seluruh sahabat?!

Bukankah Ali as adalah sahabat dan Ahlul Bayt Nabi serta termasuk 10 orang sahabat yang mendapatkan kabar gembira sebagai ahli surga, namun mengapa kalian tetap membela Ibn Muljam?! Akal sehat mana yang menerima pembunuh dan terbunuh didalam surga bersama-sama satu meja dengan Rasulullah saww?!

Keyakinan inilah yang menyebabkan teror dinegara tercinta kita ini. Menjadikan Jakarta, Surabaya, Riau dan daerah lainnya sebagai ajang  muljamisme-muljamisme baru mendapatkan ridha Allah swt dan RasulNya.  Mereka shalat, berpuasa dan membaca Al-Quran, namun siap menumpahkan darah orang lain demi mendapatkan pahala dan ridha ilahi.

Pemikiran Muljamisme semakin subur karena dibela ulama penerus pemikiran Ibn Taimiyah yang mengatakan bahwa gerakan mereka bukanlah gerakan terorisme, melainkan gerakan Syuhada fi sabilillah.

Ketika gerakan teror mendapatkan pembelaan ulama, maka jangan salahkan muslim polos yang meledakan dirinya semakin menjamur di negara tercinta kita ini.

Abu Syirin Al Hasan
https://www.facebook.com/abusyirin.alhasan/posts/10212662289739238


.

PALING DIMINATI

Back To Top