Bismillahirrohmaanirrohiim

SHALAT KAFFAROH ATAU TEBUSAN SHALAT YANG TERLEWATKAN SEUMUR HIDUP

SHALAT KAFFAROH ATAU TEBUSAN SHALAT YANG TERLEWATKAN SEUMUR HIDUP

(Mohon baca sampai selesai)

Diamalkan pada hari kamis malam Jum'at terakhir bulan Ramadhan (7 Juni 2018) mulai ba'da Maghrib sampai sebelum shalat Ashar di hari Jum'at.

Niatnya :

ﺍُﺻَﻠِّﻰ ﺃَﺭْﺑَﻊَ ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍ ﻛَﻔَّﺎﺭَﺓً ﻟِﻤَﺎ ﻓَﺎﺗَﻨِﻰ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓ ِﻟِﻠّٰﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Saya berniat shalat empat rakaat untuk menebus kekurangan shalat saya karena Allah ta'ala.

Dilaksanakan dengan 4 rakaat 1 salam.
Disetiap rakaatnya ba'da membaca surat Fatihah membaca :
~ Surat al-Qodr 15 kali
~ Surat al-Kautsar 15 kali
Setelah selesai Sholat membaca Istigfar 10x :

ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌِﻈِﻴْﻢِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮﻡُ ﻭَ ﺃﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟٙﻴﻪِ

Kemudian membaca sholawat 100 x (terserah mau sholawat apa saja, Shollallôh 'Alâ Muhammad atau yang lain-lainnya).
Kemudian Do'a khusus ini di baca 3x :

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻳَﺎ ﻣَﻦْ ﻻَ ﺗَﻨْﻔَﻌُﻚَ ﻃَﺎﻋَﺘِﻲْ ﻭَﻻَ ﺗَﻀُﺮُّﻙَ ﻣَﻌْﺼِﻴَﺘِﻲْ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻣِﻨِّﻲْ ﻣَﺎ ﻻَ ﺗَﻨْﻔَﻌُﻚَ ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲْ ﻣَﺎﻟَﺎ ﺗَﻀُﺮُّﻙَ ﻳَﺎ ﻣَﻦْ ﺇِﺫَﺍ ﻭَﻋَﺪَ ﻭَﻓَﺎ ﻭَ ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻮَﻋّٙﺪٙ ﺗَﺠَﺎﻭَﺯَ ﻭَﻋَﻔَﺎ ﺍِﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲْ ﻟِﻌَﺒْﺪٍ ﻇَﻠَﻢَ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺑَﻄْﺮِ ﺍْﻟﻐِﻨَﻰ ﻭَﺟَﻬْﺪِ ﺍْﻟﻔَﻘْﺮِ ﺇِﻟَﻬِﻲْ ﺧَﻠَﻘْﺘَﻨِﻲْ ﻭَﻟَﻢْ ﺃَﻛُﻦْ ﺷَﻴْﺌًﺎً ﻭَﺭَﺯَﻗْﺘَﻨِﻲْ ﻭَﻟَﻢْ ﺍَﻛُﻦْ ﺷَﻴْﺌﺎً ﻭَﺍﺭْﺗَﻜَﺒْﺖُ ﺍْﻟﻤَﻌَﺎﺻِﻲْ ﻓَﺈِﻧِّﻲْ ﻣُﻘِﺮٌّ ﻟَﻚَ ﺑِﺬُﻧُﻮﺑِﻲْ ﻓَﺈِﻥْ ﻋَﻔََﻮْﺕَ ﻋَﻨِّﻲْ ﻓَﻼَ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﻣِﻦْ ﻣُﻠْﻜِﻚَ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﻋَﺬَﺑْﺘَﻨِﻲْ ﻓَﻼَ ﻳَﺰِﺩُ ﻓِﻲْ ﺳُﻠْﻄَﺎِﻧﻚَ ﺷﻴﺌﺎً ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﻚَ ﺗَﺠِﺪُ ﻣَﻦْ ﺗُﻌَﺬِّﺑُﻪُ ﻏَﻴْﺮِﻱ ﻟَﻜِﻨِّﻲْ ﻻَ ﺃَﺟِﺪُ ﻣَﻦْ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻨِﻲ ْﺳِﻮَﺍﻙَ ﻓَﺎﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲْ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻨِﻲْ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺧَﻠْﻘِﻚَ ﺍِﺭْﺣَﻤْﻨِﻲْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺃَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﻳَﺎ ﺭَﺟَﺎﺀَ ﺍﻟﺴّﺎﺋِﻠِﻴْﻦَ ﻭَﻳَﺎ ﺃَﻣَﺎﻥَ ﺍْﻟﺨَﺎﺋِﻔِﻴْﻦَ ﺇِﺭْﺣَﻤْﻨِﻲْ ﺑِِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﺍﻟْﻮَﺍﺳِﻌَﺔِ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎَﻟﻤِﻴْﻦَ . ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ِﻟﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻭَﺍْﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻲْﻥَ ﻭَﺍْﻟﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﻭَﺗَﺎﺑِﻊِ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺭﺏّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻭَﺍﺭْﺣَﻢْ ﻭَ ﺃَﻧْﺖَ ﺧَﻴْﺮُﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻢَﻦْﻳِ ﻭﺻﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺳﻴّﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤّﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻟِﻪِ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠَّﻢ ﺗﺴﻠﻴﻤًﺎ ﻛﺜﻴﺮًﺍ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏّ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ . ﺃﻣﻴﻦ

Fadhilah:
1. Kaffaroh shalat 40 tahun
2. Dari Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, dapat mengkafarotkan shalat 400 tahun
3. Dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib, dapat mengkafarotkan shalat 1000 tahun.
Wallâhu a'lam bish-showâb.

Klarifikasi dan pelurusan statemen Maulana Al-Habib Lutfi bin Yahya terkait Sholat Kaffaroh atau Sholat Qodho' lima waktu:

Dalam beberapa keterangan terdapat tuntutan sholat kaffaroh dengan melaksanakan sholat lima waktu sebagai kaffaroh sholat2 yang kita laksanakan selama setahun bila mana terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaanya. Sementara itu dalam beberapa literatur fiqh kita dapati kalangan fuqoha' banyak yang melarang keras seperrti terdapat dalam Fathul Muin dsb.

Bagaimana kita menyikapi persoalan ini?
Berikut ini sikap bijak dari cara pandang ulama shufi pada permasalahan semacam ini:

1- Bahwa persoalan ini adalah persoalan fadoilul a'mal yang kembalinya pada keluasan rahmat dan karunia Allah yang tentu nggak bisa dibatasi, karenanya tidak perlu lagi kita perdebatkan statusnya.

2- Realitanya sholat yang merupakan ibadah pokok yang akan dihisab paling awal sebelum amal yang lain, dalam kita menjalankanya pasti terdapat ketidaksempurnaan atau kurang sempurna pada banyak hal. Oleh karenanya sebagian dari ulama melaksanakan sholat kaffarah sebagai bentuk harapan agar semoga kekurangan-kekurangan itu bisa terlebur atau tertutup.

3- Tentu tidak berarti bahwa hutang sholat yang ditinggal sengaja atau tidak, otomatis terlebur dengan shalat tersebut. Persis seperti kita dlm baca Alqur'an mungkin makhroj dan tajwidnya bagus. Tapi sisi adab qiro'ah terkadang kurang atau sebaliknya. Nah untung ada keutamaan baca Al-ikhlash 3x seperti baca satu kali khataman. Nah kita berharap dengan baca Al-ikhlash tiga kali khususnya pada saat khotmul Qur'an semoga kekurangan-kekurangan itu dapat terlebur. Sekalipun tentu beda antara pahala Al-ikhlas 3x dengan bacaan lengkap dari Fatihah hingga Annas.

4- Para ulama yg melarang keras sholat kaffarah tentu bukan tanpa sebab. Mereka khawatir bilamana keutamaan sholat kaffaroh ini diajarkan dan diamalkan akan menjadikan awam nggegampang / meremehkan kewajiban dengan alasan bahwa shalat yang dia tinggal nanti bisa dilebur dengan shalat kaffaroh tak perlu repot-repot qodho' dsb.

5- Dengan keterangan tsb bisa ditarik kesimpulan bahwa shalat kaffaroh silahkan diamalkan bagi mereka yang meyakini, akan tetapi harus tetap husnu dlon dengan para ulama' yang melarang.

6- Seperti halnya seorang ulama' yang enggan melakukan qoshor dan jama', bukan berarti para beliau ingkar dengan hukum rukhshoh / dispensasi Syari'ah. Akan tetapi dalam rangka pembelajaran pada diri dan umat agar tidak nggampang dengan hukum-hukum Alloh SWT.

7- Tentang keluasan rahmat Allah SWT, beliau menceritakan kisah antara ulama shufi besar Syekh Tijani yang mengajukan soal pada ulama-ulama besar semasanya seperti imam Sanusi dsb: Seorang Muslim yang melakukan semua dosa besar selain syirik dengan sholawat Nabi SAW satu Kali bila ditimbang lebih berat mana? Semua ulama menjawab lebih berat dosa-dosa besar. Imam Tijani membantah dengan hujjah.

ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻲ ﻣﺮﺓ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﺸﺮﺍ

"Barang siapa yang membaca sholawat padaku satu kali niscaya Allah melimpahkan rahmatnya sepuluh kali." Pertanyaanya: Siapa yang bisa menakar besarnya satu rahmat Alloh yang diberikan pada hambanya? Bagaimana dengan sepuluh kalinya?
Inilah keluasan rohmat Alloh atas hamba-hamba Nya
Dan bab Fadhoil merupakan bagian dari itu. Karenanya kita tidak selayaknya mengukur seberapa rahmat Alloh atas hambanya.

8- Jadi dalam pandangan Maulana Alhabib berkenaan amalan Sholat Qodho atau kaffarah beliau melihat itu sebuah kebaikan sekira mau diamalkan monggo. Tapi TIDAK BENAR kalau beliau Maulana MENGIJAZAHKAN Amalan tersebut untuk diamalkan. (INI STATEMEN BELIAU SEKALIGUS KLARIFIKASI ATAS PERINTAH BELIAU)

Catatan alfaqir: KH Zakaria Anshor pada tanggal 28 Romadhon 1438 H
( perjalanan pulang pergi mendampingi beliau memantau arus mudik.2017 M / 1438 H)

Saksi:
1- K Syamlawi
2- K Malkan Khudhori
3- H Zamroni Ayyub
4- Ust Hakim Utsman

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺍﺟﻤﻌﻴﻦ


.

PALING DIMINATI

Back To Top