Bismillahirrohmaanirrohiim

URGENSI SYAHADAT

Urgensi (pentingnya) syahadat dalam kehidupan seorang muslim karena syahadat sebagai dasar bagi rukun Islam, ia menjadi ruh, inti landasan seluruh ajaran Islam. Berikut ini akan sedikit mengulas beberapa sebab mengapa syahadat begitu penting bagi kehidupan seorang muslim.
 
1. Pintu Masuk ke Dalam Islam
 
Diterimanya iman dan amal seseorang adalah dengan pernyataan syahadatain.
Tanpa mengucapkan kalimat syahadat maka amal yang dikerjakan bagaikan abu
atau fatamorgana yang terlihat tapi tidak ada.
Karena ia adalah pembeda antara keimanan dan kekufuran.
Alloh berfirman : “Dan Kami menghadap kepada apa yang mereka telah kerjakan
dari amal (baik), lalu Kami jadikan dia debu yang berterbangan.” (QS 25:23)
 
          Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadat.
Pada dasarnya setiap manusia telah mengakui Alloh sebagai Tuhan mereka ketika di dalam rahim, Alloh berfirman:
 
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka 
dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” 
Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) 
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) 
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. (QS 7:172).
 
Pengakuan atas keesaan Alloh SWT ini perlu disempurnakan di dunia dengan mengucapkan,
memahami dan melaksanakan syahadatain sesuai dengan ajaran Islam.
 
2. Intisari Ajaran Islam
Pemahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada pemahaman pada syahadatain.
Ketika seorang memahami makna syahadat dengan benar dan mengetahui tuntutan syahadat itu,
sesungguhnya ia telah memahami intisari ajaran islam.
 
Karena di dalam dua kalimat sederhana ini mengandung tiga hal penting.
Pertama: Pernyataan Laa Ilaaha illa Alloh merupakan penerimaan penghambaan kepada Alloh SWT saja.
Wujud penyerahan diri seorang hamba hanya kepada Alloh saja yang menciptakan manusia.
 
Alloh berfirman : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”. (QS 51:56)
Kedua: Pernyataan Muhammad Rosululloh merupakaan pengakuan bahwa Muhammad
adalah utusan Alloh, teladan dan panutan dalam mengikuti aturan Alloh.
Sebagaimana firman Alloh: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rosululloh itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Alloh dan (kedatangan) hari kiamat
 
dan dia banyak menyebut Alloh..” QS 33:21.
Ketiga: Penghambaan kepada Alloh SWT meliputi seluruh aspek kehidupan.
Ia mengatur hubungan manusia dengan Alloh SWT, dengan dirinya sendiri
dan dengan masyarakatnya.
Seluruh aktifitas hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan
mengabdi kepada Alloh SWT saja.
 
Allah berfirman:
      “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, 
dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu 
dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu bertakwa.” QS 6:153
 
3. Dasar Perubahan
Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran,
maupun jalan hidupnya.
Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu maupun masyarakat.
Ada perbedaan penerimaan syahadat pada generasi pertama umat muhammad
dengan generasi sekarang.
Perbedaan tersebut disebabkan pemahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa
dan pemaknaan, serta sikap konsisten terhadap syahadat tersebut dalam pelaksanaan
 
ketika menerima maupun menolak.
         Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain.
Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman,
 
yang bergelimang dalam maksiat menjadi takwa dan ahli ibadah, yang sesat mendapat hidayah.
Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan AllohSWT.
        Perubahan individu contohnya terjadi pada Mush’ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah Rosul
merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan glamour di kota Mekkah.
Tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda yang sederhana, sebagai dai Rosul untuk kota Madinah. Yang kemudian syahid pada peperangan Uhud.

Beberapa reaksi masyarakat Quraisy terhadap kalimat tauhid sangat beragam.
Mereka yang menggunakan akalnya akan dapat mudah menerima kalimat tauhid
tetapi sebaliknya mereka yang menggunakan hawa nafsu serta adanya berbagai kepentingan
akan menyulitkan mereka memahami kalimat tauhid.
Alloh berfirman : “Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka:
“Laa ilaaha illa Alloh (Tiada Tuhan melainkan Alloh) mereka menyombongkan diri
dan mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami gila?”
Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan
Rosul-rosul sebelumnya.” (QS 37:35-37)
 
4. Hakikat Dakwah para Rosul
Setiap Rosul semenjak Nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW
membawa misi dakwah yang sama yaitu Tauhid.
Dakwah Rosul senantiasa membawa umat kepada pengabdian terhadap Alloh SWT saja.
Alloh berfirman: “Katakanlah! Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, 
yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa.” 
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS 18:110)
 
5. Memiliki Keutamaan yang Besar
Banyak ganjaran dan pahala yang diberikan oleh Alloh SWT dan dijanjikan
oleh Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadat dalam kehidupan sehari-hari.
Keutamaan yang paling besar adalah surga Alloh.
Rosululloh mengatakan : “Dua perkara yang pasti”.
Maka seorang sahabat bertanya,
Apakah perkara itu wahai Rosululloh?
Rosululloh menjawab: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Alloh
dengan sesuatu, ia akan masuk surga (HR Ahmad)


.

PALING DIMINATI

Back To Top