Bismillahirrohmaanirrohiim

Sedikit Tentang Nur Muhammad

وبعد:
Tidak setiap yg di bicarakan dalam masalah2 kepercayaan itu menjadi ukuran benar dan tidaknya dalam berIman dan berAmal. Ada kalanya sebuah kepercayaan pada hal2 tertentu itu hanya sebagai Wasilah kepada
Kesemangatan dalam beIbadah saja, dn tentu setelah itu akan menjadi sebuah nilai tambah tersendiri dalam kualitas maupun volumenya.
Namun ada saja setan2 digital yg mencari celah agar power Ibadah itu turun perlahan, dan akhirnya jatuh putus berserakan dalam emperan pembenaran diri yg tentu menurut keterbatasan Adab dan Amalnya.
Kedengkian yg melatar belakangi penalaran dalam otak cupetnya sering meluncur dalam komen2 sinis dan Sadis, seakan dia sudah cukup memahami sekian ribu Hadis/ Ayat2 Al-Quran yg di duga sudah menjadi Sekian
Dalil atas pendiriannya (boro2 pendirian, dia bertaqlid ria dg hasil Sher dalam keharibaan mbak Maya tanpa terasa). Bahkan seakan telah mampu bersaing atau sejajar dg para Imam, Muhaddist, Mufassir dn ‘Ulamaul
Kibar lainnya. Tak lupa jargon “Kembali kepada Al-Quran dan Hadist dg Pemahaman para Salafu Al-Shalih” dg manis menggigit batin para orang2 yg benar2 menjadi Murid Para ‘Ulama.
Masalah “Nur Muhammad” misalnya, percaya dan tidak, tidaklah menjadi pembatal keIslamannya. Namun hal itu sengaja di ungkit dan di angkat ke permukaan guna melucuti para pengagum nilai esotoris Manusia
Agung Shollallahu ‘alaihi wa Sallam dg segala misterinya. Dalam hal ini yg menjadi korban dan sasaran yg paling empuk adalah para Shufi dg rahasia cintanya.
Padahal, andaikan mereka sedikit mau membaca dalam arti sekali2 saja Kitab kecil dr Ulama yg telah di tuduh Ahli Bid’ah, misalnya “Taysiru al-Wushul” Karya Prfesoooor Doktoooor Muhammad bin ‘Alwi Almaliki
Alhasani Al Makki bukan Alwahabi, maka akan mereka dapati beberapa keterangan ‘Ulama Al-Mutaqoddimin, Hadist maupun Ayat yg mendukung kebenaran adanya “Nur Muhammad” dr berbagai sudut pandang,
Majazy dan Haqiqy.
Di Antara Hadist yg Masyhur, yg di buat sandaran dg adanya “Nur Muhammad itu adalah yg terkenal dg Hadist Jabir, yg di riwayatkan oleh ‘Abdul-Rozzaq :
"عن جابر بن عبدالله قال: قلت يه رسول الله بأبي أنت وأمي أجبرني عن أول شيئ خلقه الله قبل الأشياء0 قال: ياجابر أن الله تعالى خلق قبل الأشياء نور نبيك من نوره ألحديث"
“ Dari Jabir dr ‘Abdullah berkata: Saya berkata wahai Rosulallah Demi Bapakku, Engkau dan Ibuku, kabarkan kepada saya tentang awwalnya sesuatu yg di ciptakan Allah sebelum sesuatu. Bersabda Rosulullah: wahai Jabir,
sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan Nurnya Nabimu sebelum Allah menciptakan sesuatu dr NurNya………………… Al Hadist”
Hadist di atas memang menjadi pertentangan di kalangan ‘Ulama. Di antara alasannya adalah tidak di temukannya Hadist tersebut dalam Musnad Abdul-Rozzaq, namun tidak adanya Hadist tersebut dalam kitab Induk
pengumpulnya bukan berarti Hadist itu tidak ada tentunya, segala kemungkinan bias terjadi.
Juga masih banyak lagi Hadist2 yg mendukung kebenaran “Nur Muhammad” itu, antara lain:
1. ماروواه علي بن الحسين عن أبيه عن جده أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "كنت نورا بين يدي ربي"
“ Apa yg di riwayatkan oleh Sayyidna ‘Ali dari Bapaknya (Sayyidina Husain bin ‘Ali) dr Bapaknya Husain (‘Ali bin Ani Tholib) dar Kakeknya (Nabi Muhammad SAW) sesungguhnya Nabi bersabda “Saya adalah merupakan
Nur di hadapan Tuhanku” “.
Hadist di atas di nuqil dalam kitab Al-Mawahibu-Al-Laduniyyah dari kitab Al-Ahkam milik Ibnu Al-Qotthon, seorang ‘Ulama yg tidak di ragukan kehati2annya , dan sangat kuat hafalannya.
2. قال الله تعالى في القران الكريم: "قد جاءكم من الله نور وكتاب مبين"
Allah berfirman dalam Al-Quran: “Telah datang kepadamu dari Allah Nur dn Kitab yg Jelas”
Dalam mengomentari “Nur” yg terdapat dalam Ayat tersebut kebanyakan ‘Ulama mengatakan yg di maksud “Nur” itu tidak lain adalah Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa Sallam. Demikian ini terdapat dalam Kitab Tafsir Al-
Thobary, Ibnu Hatim dan Al-Qurthuby.
Demikian ini di nuqil dalam kitab Tafsirnya Ibnu al Jauzy hal 2/317.
3. Ada juga sebuah riwayat yg di bawakan oleh Imam Ibnu Hajar, yg mana kandungan kebenaran riwayat itu di Sahihkan oleh Imam Ibnu Habban dn Al-Hakim ketika Ibu Baginda Rosul Melahirkannya:
"وخرج معه نور أضاعت له قصور الشام"
“ Dan keluarlah Nur menyertai Kelahirannya”
4. Dan masih banyak lagi riwayat2 yg lain.


.

PALING DIMINATI

Back To Top