Bismillahirrohmaanirrohiim

Kedudukan Negara RI Pada Masa Sekarang


Polemik tentang status Negara Republik Indonesia, seperti pernah diagendakan pada Muktamar NU ke-11 tahun 1936 (saat Negara menjadi jajahan Hindia Belanda) yang berakhir dengan mengambangkan status Daar al-Islam dan lebih menguat pilihan status Daar al-Shulh, akhir-akhir ini sengaja diwacanakan kembali terkait keinginan memberlakukan syariat Islam secara konstitusional. Nahdlatul Ulama secara konstitusional telah memandang bentuk NKRI sebagai final dan penghapusan 7 (tujuh) kalimat pada piagam Jakarta telah menjadi komitmen Jam’iyyah.
Pertanyaan :
a.   Menurut perspektif hukum Islam, status hukum negara yang manakah yang pas untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia pada masa sekarang.?.
b.  Apakah kebijakan konstitusinal UUD 1945 yang melindungi kebebasan menjalankan ajaran agama bagi segenap pemeluknya tidak proporsinal ?.
c.   Berdosakah umat Islam di Indonesia berhubung hukum positip tidak sepenuhnya memberlakukan syari’at Islam ?.
(PW-NU Jawa Timur ).
Jawaban :
  1. NKRI berstatus Dar al-Islam (bukan Daulah Islamiyyah)
  2. Kebijakan konstitusional UUD 1945 yang memberikan kebebasan kepada pemeluk agama untuk menjalankan ajaran agamanya adalah proporsional
  3. Sepanjang mereka punya komitmen dan upaya untuk berlakunya syaria’at secara menyeluruh, maka tidak berdosa
المأخـذ :
تحفة المحتاج فى شرح المنهاج ج 9 ص 269 احمد بن محمد بن على بن حجر الهيتمى دار احياء التراث العربى
ثُمَّ رَأَيْت الرَّافِعِيَّ وَغَيْرَهُ ذَكَرُوا نَقْلًا عَنْ الْأَصْحَابِ أَنَّ دَارَ الْإِسْلَامِ ثَلَاثَةُ أَقْسَامٍ : قِسْمٌ يَسْكُنُهُ الْمُسْلِمُونَ , وَقِسْمٌ فَتَحُوهُ وَأَقَرُّوا أَهْلَهُ عَلَيْهِ بِجِزْيَةٍ مَلَكُوهُ أَوْ لَا , وَقِسْمٌ كَانُوا يَسْكُنُونَهُ , ثُمَّ غَلَبَ عَلَيْهِ الْكُفَّارُ قَالَ الرَّافِعِيُّ وَعَدُّهُمْ الْقِسْمَ الثَّانِيَ يُبَيِّنُ أَنَّهُ يَكْفِي فِي كَوْنِهَا دَارَ إسْلَامٍ كَوْنُهَا تَحْتَ اسْتِيلَاءِ الْإِمَامِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهَا مُسْلِمٌ قَالَ : وَأَمَّا عَدُّهُمْ الثَّالِثَ فَقَدْ يُوجَدُ فِي كَلَامِهِمْ مَا يُشْعِرُ بِأَنَّ الِاسْتِيلَاءَ الْقَدِيمَ يَكْفِي لِاسْتِمْرَارِ الْحُكْمِ
Terjemah :
Kemudian saya melihat Imam Rafi’i dan yang lain menuturkan pendapat yang dinukil dari para ulama’madzhab Syafi”i bahwa dar al-Islam (negara Islam) itu ada tiga bagian:
ü Negara yang dihuni umat Islam.
ü Negara yang ditaklukkan umat Islam dan menetapkan penduduknya untuk tetap tinggal disana dengan membayar jizyah baik mereka itu memilikkannya atau tidak.
ü Negara yang dihuni oleh umat Islam kemudian dikuasai oleh orang-orang kafir.
Imam Rafi’i berkata : Para ulama’ menggolongkan bagian kedua sebagai negara Islam, hal itu menjelaskan bahwa tentang penganggapan sebagai negara Islam cukup adanya negara itu dibawah kekuasaan seorang imam walaupun disana tidak terdapat satupun orang muslim. Imam Rafi’i berkata : Adapun para ulama’ menggolongkan bagian ketiga sebagai negara Islam karena terkadang dijumpai dalam perbincangan para ulama’ suatu pendapat yang memberikan pengertian bahwa penguasaan yang sudah berlalu cukuplah untuk melestarikan hukum sebagai negara Islam.
بغية المسترشدين ص : 254
(مسئلة ى) كُّّلُ مَحَلٍّ قَدَرَ مُسْلِمٌ سَاكِنٌ بهِ علىَ الاِمْتِناعِ مِنَ الْحَرَبِييْنَ فِى زَمَنٍ مِنَ الاَزْمانِ يَصِيرُ دَارَ اِسْلاَمٍ تَجْرِى عَليْه اَحْكامٌ فِى ذلكَ الزمانِ ومَا بعدَه واِنِ انْقطَعَ امْتناعُ المُسْلمِينَ بِاسْتيلاَءِ الكُفّارِ عَليهمْ ومَنْعِهم مِنْ دُخولِه واِخْراجِهم مِنْه وحينئذٍ فَتَسْميَتُهُ دارَ حَرْبٍ صُوْرةً لا حكمًا فعُلِمَ أنَّ أرْضَ بتَاوِي بَلْ وغالِبُ أَرْضِ جَاوة دارُ اسْلامٍ لاِسْتيلاءِ المسْلمين عِليهَا سَابقا قبلَ الكفارِ
Terjemah :
Setiap tempat dimana penduduk muslim disana kuasa mempertahankan dari ancaman orang-orang kafir harby pada suatu masa dari beberapa masa jadilah tempat itu dar al-Islam (negara Islam) yang boleh diberlakukan hukum-hukum Islam pada zaman itu dan sesudahnya sekalipun pertahanan kaum muslimin terputus sebab orang-orang kafir telah menguasai umat Islam, menghalangi memasuki negara itu dan mengusir umat Islam dari sana. Dalam keadaan seperti diatas maka tempat itu dinamakan dar al-harb secara de facto dan bukan dar al-harb secara de jure. Jadi bisa diketahui bahwa Betawi bahkan kebanyakan tanah Jawa adalah negara Islam karena umat Islam telah menguasainya jauh sebelum orang-orang kafir.
الجهاد فى الاسلام 81
ويلاحظ من معرفة هذه الاحكام أن تطبيق احكام الشريعة الاسلامية ليس شرطا لاعتبار الدار دار الاسلام ولكنه حق من حقوق دار الاسلام فى اعناق المسلمين فاذا قصر المسلمون فى إجراء الاحكام الاسلامية غلى اختلافها فى دارهم التى أورثهم الله اياها فان هذا التقصير لا يخرجها عن كونها دار اسلام ولكنه يحمل المقصرين ذنوبا واوزارا.
Terjemah :
Dilihat dari mengetahui hukum-hukm ini bahwa menerapkan hukum syariat Islam bukan suatu syarat bagi negara dianggap sebagai negara Islam, akan tetapi merupakan salah satu dari hak-hak negara Islam yang menjadi tanggung jawab umat Islam. Jadi apabila umat Islam ceroboh dalam menjalankan hukum Islam atas cara yang berbeda-beda dinegara yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya, maka kecerobohan ini tidak merusak adanya negara dinamakan negara Islam, akan tetapi kecorobohan itu membebani mereka dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.


.

PALING DIMINATI

Back To Top