Bismillahirrohmaanirrohiim

MELAWAN GODAAN SETAN (Oleh: Jum’an Basalim)

Ketika dengan ’ain dan syin yang sengaja saya fasihkan saya mengucapkan a’uzu billahi minassyaitonirojiim, ketika itu saya merasa seolah-olah sudah memperoleh perlindungan Alloh dari iblis yang terkutuk. Dengan lafal
itu rasanya saya tidak perlu lagi khawatir akan tergoda untuk berbuat jahat. Bahkan saya tidak pernah jelas-jelas merasakan “saya sedang mengalami bujukan setan”. Mungkin karena kehidupan saya begitu nyata dan kini,
sedangkan iblis berasal dari dunia lain: yaitu malaikat penghuni sorga yang terusir karena menolak bersujud kepada Adam alaihissalaam.

Yang saya rasakan adalah istri saya membujuk, atasan saya menekan, teman saya mengajak, saingan saya mengancam dan keadaan memaksa. Itulah daya goda yang konkrit saya rasakan. Bentuk-bentuk setankah itu?
Dr. Phillip G Zimbardo seorang ahli psikologi sosial menjadi sangat masyhur, oleh hasil penelitiannya tentang tabiat manusia yang sangat mencengangkan. Pada tahun 1971 ia mengumpulkan sejumlah mahasiswa baik-
baik dan secara acak dipilih sebagian untuk memerankan tokoh sipir dan lainnya memerankan narapidana untuk mengadakan simulasi kehidupan dalam penjara. Stanford Prison Experiment ini terpaksa dihentikan
prematur dalam seminggu karena para pemeran sipir benar-benar menjadi brutal dan sadis sementara para pemeran narapidana mengalami depressi berat. Sebuah bukti bahwa kekuatan situasi dan dinamika kelompok
dapat bekerjasama menciptakan monster dari laki-laki dan perempuan baik-baik. Dengan berbagai bukti dan dsikripsi ilmiah, Zimbardo menerangkan bagaimana dan seribu alasan mengapa, kita semua sangat rentan
terhadap bujukan dunia hitam.

Dari hasil pengamatan hari kehari bahkan dari jam kejam dalam simulasi penjara Stanford, Zimbardo membuat kita lebih memahami peristiwa-peristiwa yang mengerikan dan tabiat manusia yang sangat memalukan.
Pengaruh situasi dan dinamika kelompoklah yang telah mengubah Adolf Eichman yang culun menjadi malaikat kamar gas Auschwitz, tentara Rwanda yang berdisiplin berubah menjadi pemerkosa massal dan prajurit
Amerika yang taat menjadi monster penyiksa di penjara Abu Ghraib di Irak.
Tiga puluh tujuh tahun sesudah eksperiman penjara Stanford, Dr. Phillip Zimbardo ditunjuk sebagai saksi ahli bagi sersan Ivan Frederick salah seorang sipir penyiksa di penjara Abu Ghraib.

Dengan kesaksian yang penuh semangat ia meyakinkan pengadilan bahwa sistim dan kebijakan militer yang gagal, lalai dan tak berfungsi telah memungkinkan prajurit yang berdedikasi berubah menjadi penyiksa yang
sadis, dan kehilangan masa depan seumur hidupnya. Yang bertanggung jawab adalah George Bush, Dick Chiney dan Donald Rumsfeld. Merekalah biang sistim dan situasi di Abu Ghraib. Begitu kesimpulan Dr. Zimbardo.

”The Lucifer Effect” yang terbit pada 2007 merupakan rangkuman hasil penelitian lebih dari 30 tahun tentang faktor-faktor yang dapat menciptakan “badai dahsyat” yang menyebabkan orang baik terlibat dalam perbuatan-
perbuatan jahat dan kejam. Phillip Zimbardo telah mengubah paradigma lama bahwa sebuah apel yang busuk akan menulari yang lain dalam sebuah wadah, menjadi: justru wadah yang kotor akan mencemari semua
apel yang ada didalamnya menjadi busuk.

Penulis buku ini menawarkan sebuah kerangka solusi berupa tekad yang dapat diikuti semua orang yaitu: ”Saya bisa melawan sistim yang tidak adil” dan ”Saya bertanggung jawab atas keputusan dan kelakuan saya”.
Sebagaimana orang biasa dapat dengan mudah menjazi zalim, ia dapat pula berusaha menjadi pahlawan. Sebelum hal itu terjadi ia adalah orang biasa. Setiap kita adalah Satrio Piningit, orang awam yang dalam penantian
untuk menjadi pahlawan.

Ada doa bunyinya: Ya Alloh hamba berlindung kepadaMu dari keraguan dan kesedihan, putus asa dan malas, bakhil, dan dari libatan hutang serta para pemaksa. Sesudah kita ucapkan sekhusyuk mungkin, kita kepalkan
tangan berikrar dengan jahar: ”Saya tidak akan ragu, saya tidak sudi bersedih-sedih.....saya anti hutang dan jangan ada yang coba-coba menaksa saya”.

A’uzubillahi minassyaithonirrojiim adalah mantra suci yang penuh dengan tuah. Selanjutnya, kita tanamkan kesadaran bahwa kita adalah Satrio Piningit, lalu kita kerjakan amal-amal kepahlawanan dalam skala kita. Dari
meolong mobil yang mogok, bertahan tidak merokok, sampai membongkar makelar kasus. Begitu mungkin caranya melawan godaan setan.


.

PALING DIMINATI

Back To Top