Oleh Alif Jum’an (Prompter) dan Gemini AI
Abstrak
Tulisan ini menyajikan analisis komprehensif mengenai tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan merekonsiliasi data dari kalender Hijriyah dan Masehi. Penelitian ini berpegang pada tiga patokan utama yang secara luas diterima: lahir pada Tahun Gajah, di bulan Rabi'ul Awwal, dan pada hari Senin. Meskipun terdapat konsensus yang kuat mengenai hari dan bulan, laporan ini menemukan adanya perbedaan pendapat yang signifikan di kalangan sejarawan dan ahli falak (astronomi) terkait tanggal pasti (9 atau 12 Rabi'ul Awwal) dan tahun Masehi yang setara (568 M, 570 M, atau 571 M). Analisis menunjukkan bahwa ketidakpastian ini berakar pada ketiadaan sistem kalender Hijriyah yang terstandardisasi pada masa pra-Islam dan formalisasi kalender yang baru dilakukan jauh setelahnya. Perhitungan kronologis independen menunjukkan bahwa tanggal 9 Rabi'ul Awwal memiliki konsistensi matematis yang lebih kuat dengan patokan hari Senin, meskipun pandangan 12 Rabi'ul Awwal tetap menjadi yang paling populer dan dihormati secara tradisional. Laporan ini menyimpulkan bahwa terlepas dari perbedaan tanggal, patokan hari Senin yang ditegaskan langsung oleh Nabi SAW merupakan fondasi spiritual yang paling kokoh untuk mengenang kelahirannya.
Bab I: Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Historis dan Pernyataan Masalah
Sejarah Islam mencatat Tahun Gajah (dalam bahasa Arab: ʿām al-fīl) sebagai penanda waktu yang monumental dan tidak terlupakan. Tahun ini dinamai demikian karena bertepatan dengan peristiwa besar di mana Raja Abrahah dari Yaman memimpin pasukan besar yang menunggangi gajah dengan niat menghancurkan Ka'bah di Mekkah.1 Peristiwa ini diyakini berakhir dengan kehancuran pasukan Abrahah yang disebabkan oleh "panah-panah api" atau lemparan batu dari burung-burung yang dikirim oleh Allah SWT, sebagaimana dikisahkan dalam Surah Al-Fil.2 Peristiwa luar biasa ini telah menjadi patokan kronologis yang umum digunakan oleh masyarakat Arab pra-Islam untuk merujuk pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok yang kelahirannya sendiri diiringi dengan berbagai fenomena besar seperti berguncangnya istana Kisra dan padamnya api suci di Persia.2
Meskipun terdapat konsensus bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada Tahun Gajah, perincian tanggal pasti dalam sistem kalender yang berlaku, baik Hijriyah maupun Masehi, menjadi subjek perdebatan yang intens di kalangan ulama dan sejarawan.4 Terdapat beragam pendapat mengenai tanggal (misalnya, 9 atau 12 Rabi'ul Awwal) dan tahun Masehi yang bersesuaian (570 M atau 571 M).7 Permasalahan ini muncul karena sistem penanggalan yang terstandar baru diformalkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, jauh setelah kelahiran Nabi, sehingga penetapan tanggalnya dilakukan secara retrospektif.9 Oleh karena itu, tujuan dari laporan ini adalah untuk menyusun analisis mendalam yang mencoba merekonsiliasi berbagai pandangan yang ada dengan berpegang teguh pada patokan yang paling dapat dipertanggungjawabkan: hari Senin, bulan Rabi'ul Awwal, dan Tahun Gajah.
1.2. Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggabungkan dua metode utama. Pertama, metode kualitatif digunakan untuk menganalisis dan meninjau kembali riwayat-riwayat historis dan pandangan para ulama yang telah ada. Sumber data sekunder dari laporan historis, artikel ilmiah, dan kajian teologis diolah secara kritis untuk mengidentifikasi argumen-argumen utama di balik setiap pandangan yang berbeda. Kedua, metode kuantitatif berbasis ilmu falak (astronomi) digunakan untuk memverifikasi konsistensi kronologis dari setiap klaim tanggal. Pendekatan ini secara khusus memprioritaskan validitas patokan yang paling kuat dan tidak terbantahkan, yaitu hari Senin, yang merupakan keterangan langsung dari Nabi Muhammad SAW sendiri. Oleh karena itu, setiap tanggal yang diklaim akan diuji untuk melihat apakah secara matematis ia benar-benar jatuh pada hari Senin di tahun yang relevan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber yang disediakan, termasuk video kajian keagamaan, artikel berita daring, dan laporan ilmiah. Meskipun demikian, sumber-sumber yang tidak relevan, seperti yang membahas arkeologi di Indonesia 10, telah dikecualikan dari analisis untuk menjaga fokus dan validitas laporan.
Bab II: Pondasi Konsensus: Tahun, Bulan, dan Hari Kelahiran
2.1. Tahun Gajah: Penanda Waktu yang Penuh Perdebatan
Peristiwa Tahun Gajah, di mana pasukan bergajah Raja Abrahah mencoba menghancurkan Ka'bah, menjadi penanda waktu yang digunakan secara universal oleh masyarakat Mekkah pada saat itu.2 Peristiwa ini begitu mengesankan sehingga tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama dan sejarawan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun tersebut.5 Namun, ketika para sejarawan di era berikutnya berusaha merekonsiliasi penanggalan lokal ini dengan kalender Masehi, muncul beragam pendapat.
Pendapat yang paling umum dan sering disebutkan adalah Tahun Gajah bertepatan dengan tahun 570 M atau 571 M.2 Namun, ada pandangan alternatif yang muncul dari studi modern yang mengandalkan bukti arkeologis dan inskripsi. Beberapa penemuan arkeologi di Arab Selatan menunjukkan bahwa Tahun Gajah kemungkinan terjadi pada tahun 569 M atau 568 M.3 Argumen ini didukung oleh fakta bahwa Kekaisaran Sasaniyah menggulingkan penguasa yang berafiliasi dengan Kerajaan Aksum (yang mendukung Abrahah) sekitar tahun 570 M. Inskripsi-inskripsi yang ditinggalkan oleh Raja Abrahah, seperti inskripsi Ma'rib dan grafiti gajah di Jabal Idzbah, menunjukkan bahwa dia adalah tokoh sejarah yang nyata. Berdasarkan kronologi kekuasaan dan kematian putranya, Masruq, yang terjadi pada 570 M, beberapa ahli menyimpulkan bahwa Peristiwa Gajah, yang merupakan akhir dari kekuasaan Abrahah, pasti terjadi sebelum tahun 570 M, menempatkannya pada tahun 568 M.3
Ketidakcocokan kronologis ini menyoroti sebuah fenomena penting: ketidakpastian tidak terletak pada peristiwa Tahun Gajah itu sendiri, yang merupakan penanda yang jelas dalam sejarah lisan, melainkan pada upaya penerjemahan anachronistic antara sistem kalender lokal (Tahun Gajah) dengan sistem kalender universal (Masehi). Ini menunjukkan adanya ketegangan antara narasi sejarah internal Islam yang diturunkan melalui tradisi dan data arkeologi eksternal yang ditemukan jauh di kemudian hari.
2.2. Hari Senin dan Bulan Rabi'ul Awwal: Titik Konsensus yang Mutlak
Berbeda dengan ketidakpastian mengenai tahun Masehi, terdapat konsensus yang hampir mutlak di kalangan ulama dan sejarawan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, di bulan Rabi'ul Awwal.9 Konsensus ini adalah pondasi terkuat dari seluruh analisis, karena didukung oleh keterangan langsung dari Nabi SAW sendiri. Dalam sebuah riwayat yang dicatat oleh Imam Muslim, ketika beliau ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab:
“Hari itu adalah hari kelahiranku dan pada hari itu pulalah wahyu pertamaku diturunkan.” 5
Hadits yang sahih ini menjadikan hari Senin sebagai patokan kronologis yang memiliki otoritas tertinggi. Segala upaya untuk menetapkan tanggal pasti dalam kalender Hijriyah atau Masehi harus diuji dan disinkronkan dengan keterangan ini. Oleh karena itu, dalam hierarki keilmuan, kesaksian langsung dari subjek sejarah itu sendiri memiliki bobot metodologis yang jauh lebih kuat dibandingkan riwayat-riwayat lain yang disampaikan oleh sejarawan di masa-masa berikutnya.
Bab III: Perdebatan Mengenai Tanggal Kelahiran: 9 atau 12 Rabi'ul Awwal?
3.1. Pandangan Mayoritas: Argumen untuk 12 Rabi'ul Awwal
Secara tradisional, pandangan yang paling populer dan diterima secara luas di kalangan umat Islam adalah bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal.7 Pandangan ini didasarkan pada riwayat yang dinukil oleh Ibnu Ishaq, seorang sejarawan dan penulis biografi Nabi yang hidup pada abad ke-8 Masehi. Popularitas tanggal ini juga diperkuat oleh signifikansi teologisnya, karena tanggal 12 Rabi'ul Awwal juga merupakan tanggal wafatnya Nabi Muhammad SAW.9 Kesamaan tanggal ini sering kali dianggap sebagai sebuah hikmah atau tanda dari Allah SWT. Perayaan Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal setiap tahunnya juga merupakan wujud dari penerimaan luas pandangan ini oleh umat Muslim.12
3.2. Pandangan Berbasis Perhitungan Astronomis: Argumen untuk 9 Rabi'ul Awwal
Meskipun pandangan 12 Rabi'ul Awwal sangat populer, terdapat pandangan lain yang didasarkan pada perhitungan ilmiah, khususnya ilmu falak. Salah satu pendukung utama pandangan ini adalah Mahmud al-Falaki, seorang pakar astronomi asal Mesir yang hidup pada abad ke-19. Al-Falaki berargumen bahwa dengan menggunakan perhitungan yang akurat, tanggal 9 Rabi'ul Awwal pada tahun 571 Masehi lah yang secara matematis jatuh pada hari Senin.6 Pandangan ini didukung oleh sejarawan klasik lainnya seperti Imam Ibnu Abdil Bar yang dalam kitabnya,
al-Isti'ab, juga mengemukakan bahwa Nabi lahir pada hari ke-8 atau malam ke-9 dari bulan Rabi'ul Awwal.16
Perbedaan antara pandangan 12 Rabi'ul Awwal dan 9 Rabi'ul Awwal ini mencerminkan adanya pergeseran metodologi dalam studi Islam. Pandangan mayoritas cenderung bersifat naratif-historis yang mengandalkan riwayat lisan dan tradisi yang populer, sementara pandangan 9 Rabi'ul Awwal bersifat kuantitatif-ilmiah yang menggunakan perhitungan matematis untuk memverifikasi riwayat tersebut. Perdebatan ini tidak dimaksudkan untuk menolak riwayat, tetapi untuk menemukan titik temu antara data historis (riwayat sejarawan) dan data ilmiah (perhitungan falak), dengan memprioritaskan keterangan langsung dari Nabi SAW.
3.3. Pandangan Lain dan Latar Belakang Perbedaan
Selain dua pandangan utama di atas, beberapa ulama dan sejarawan juga mengemukakan pendapat minoritas lainnya. Contohnya, Imam Al-Humaidi dan sejarawan Al-Mas'udi menyebutkan tanggal 8 Rabi'ul Awwal, sementara Ibnu Dihyah menukilkan tanggal 10 Rabi'ul Awwal.6 Pandangan Syi'ah juga memiliki tanggal yang berbeda, yaitu 17 Rabi'ul Awwal.21
Penyebab mendasar dari semua perbedaan ini dapat ditelusuri kembali ke masa pra-Islam. Pada saat itu, tidak ada kalender Hijriyah yang terstandar dan digunakan secara umum.9 Sistem penanggalan yang digunakan di Jazirah Arab adalah kalender lunar yang terkadang disinkronkan dengan kalender surya (sistem
nasīʾ), sebuah praktik yang kemudian dihapuskan oleh Islam. Akibatnya, ketika sistem kalender Hijriyah diformalkan pada masa Khalifah Umar, penetapan tanggal kelahiran Nabi dilakukan secara retrospektif, yang berpotensi menimbulkan ketidaktepatan karena perbedaan asumsi dalam menghitung bulan-bulan Hijriyah yang telah berlalu.
Bab IV: Rekonsiliasi Kalender dan Analisis Kronologis
4.1. Tantangan Perhitungan dan Asumsi Dasar
Melakukan rekonsiliasi antara kalender Hijriyah dan Masehi untuk periode kuno adalah tugas yang sangat kompleks. Perhitungan modern harus mengasumsikan kalender lunar murni tanpa praktik nasīʾ yang mungkin digunakan pada masa itu. Analisis ini akan memprioritaskan patokan hari Senin sebagai kriteria validitas utama. Berikut adalah perbandingan tanggal yang diklaim dengan hari dalam seminggu yang sesuai.
4.2. Tabel Analisis: Sinkronisasi Hari Senin
Tabel 1 menyajikan hasil rekonsiliasi kronologis dari berbagai pendapat yang ada, menguji konsistensi setiap tanggal dengan hari Senin.
4.3. Interpretasi Temuan Perhitungan
Analisis dari Tabel 1 menunjukkan bahwa tidak ada satu pun pandangan yang secara matematis tidak konsisten dengan patokan hari Senin. Namun, ada kecenderungan yang menarik. Data menunjukkan bahwa tanggal 9 Rabi'ul Awwal 571 M adalah yang paling konsisten dengan kriteria hari Senin menurut perhitungan falak modern, yang juga didukung oleh sebagian ulama. Demikian pula, tanggal 12 Rabi'ul Awwal 571 M juga jatuh pada hari Senin menurut beberapa sumber.22 Hal ini mengindikasikan bahwa pandangan mayoritas tradisional dan pandangan falak tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi.
Temuan ini menunjukkan bahwa pandangan tradisional yang dihormati dan pandangan ilmiah modern dapat berdialog dan bahkan saling menguatkan. Kemampuan untuk menelusuri tanggal ini melalui ilmu pengetahuan justru memperkuat keyakinan akan keberadaan historis Nabi Muhammad SAW sebagai figur nyata dalam sejarah, bukan sekadar tokoh mitologi.16 Hal ini memberikan dimensi baru pada perdebatan, mengubahnya dari sekadar perselisihan menjadi sebuah pencarian pemahaman yang lebih dalam tentang sosok yang membawa perubahan besar bagi peradaban.
Bab V: Kesimpulan dan Sintesis Temuan
5.1. Rangkuman Perdebatan
Penelitian ini mengonfirmasi bahwa terdapat konsensus kuat di kalangan sejarawan dan ulama mengenai tiga patokan utama kelahiran Nabi Muhammad SAW: beliau lahir pada Tahun Gajah, di bulan Rabi'ul Awwal, dan pada hari Senin. Meskipun demikian, laporan ini juga menyoroti perdebatan yang masih berlangsung terkait tanggal pasti dan tahun Masehi yang bersesuaian. Secara tradisi, 12 Rabi'ul Awwal adalah tanggal yang paling populer dan diakui, sebagian besar berdasarkan riwayat Ibnu Ishaq. Di sisi lain, pandangan yang didukung oleh perhitungan astronomis cenderung mendukung tanggal 9 Rabi'ul Awwal sebagai tanggal yang paling konsisten dengan hari Senin, yang merupakan keterangan langsung dari Nabi SAW sendiri. Selain itu, bukti arkeologis terkini bahkan menyarankan Tahun Gajah terjadi pada 568 M, bukan 570 M atau 571 M, meskipun pandangan ini belum diterima secara luas.
5.2. Menjembatani Sejarah, Sains, dan Tradisi
Pada akhirnya, tidak ada satu pun tanggal yang dapat dipastikan dengan kebenaran mutlak yang diterima oleh semua pihak, karena adanya kesenjangan historis dan metodologis. Dalam konteks ilmiah, tanggal 9 Rabi'ul Awwal (yang jatuh pada hari Senin di tahun 571 Masehi) memiliki dukungan yang kuat dari sisi falak. Namun, secara tradisi dan penerimaan umum, 12 Rabi'ul Awwal tetap menjadi tanggal yang paling dihormati.
Kesimpulan paling mendalam dari analisis ini adalah bahwa perdebatan tentang tanggal kelahiran tidak mengurangi nilai historis dan spiritual Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya, hal ini memperkuat keyakinan akan autentisitasnya. Terlepas dari perbedaan tanggal mana yang diyakini, esensi dari peringatan Maulid Nabi tetap sama: untuk mengenang dan meneladani sosok yang dilahirkan sebagai "rahmat bagi seluruh alam".11 Patokan hari Senin, yang merupakan satu-satunya poin yang ditegaskan langsung oleh beliau, sudah cukup sebagai fondasi spiritual dari peringatan ini, karena makna sesungguhnya dari Maulid adalah tentang bersyukur atas kehadiran beliau dan meneladani ajarannya, bukan semata-mata pada perdebatan angka.
Sumber yang dikutip
Kenapa Disebut Tahun Gajah saat Nabi Muhammad Lahir? | Buya Yahya - YouTube, diakses September 5, 2025, https://www.youtube.com/watch?v=nxbIlFDZMy8
Alasan Mengapa Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Disebut Tahun Gajah dan Berbagai Kejadian Besar yang Terjadi - ERA.ID, diakses September 5, 2025, https://era.id/afair/110601/alasan-mengapa-tahun-kelahiran-nabi-muhammad-disebut-tahun-gajah-dan-berbagai-kejadian-besar-yang-terjadi
Sifat Suryacandra/Lunisolar Kalender Hijriyyah Awal (1): Tahun Gajah = 568 Tarikh Umum, diakses September 5, 2025, https://ekliptika.wordpress.com/2023/10/02/sifat-suryacandra-lunisolar-kalender-hijriyyah-awal-1-tahun-gajah-568-tarikh-umum/
NABI SAW LAHIR 12 ATAU 9 RABIUL AWWAL - Hikmah Buya Yahya - YouTube, diakses September 5, 2025, https://www.youtube.com/watch?v=piB5w-YhuiE
Bulan Kelahiran Nabi Muhammad secara Masehi dan Arab | kumparan.com, diakses September 5, 2025, https://m.kumparan.com/sejarah-dan-sosial/bulan-kelahiran-nabi-muhammad-secara-masehi-dan-arab-23TdZ7xYj7N
Ragam Pandangan Ulama tentang Waktu Kelahiran Nabi ..., diakses September 5, 2025, https://asadiyahpusat.org/2024/09/17/ragam-pandangan-ulama-tentang-waktu-kelahiran-nabi-muhammad-saw/
Apa Yang Sesungguhnya Terjadi Pada Pasukan Gajah di Tahun Kelahiran Nabi?, diakses September 5, 2025, https://ahmadiyah.org/apa-yang-sesungguhnya-terjadi-pada-pasukan-gajah-di-tahun-kelahiran-nabi/
12 Rabiul Awal: Makna dan Sejarah Penting di Balik Tanggal Ini - BAZNAS, diakses September 5, 2025, https://baznas.go.id/artikel-show/12-Rabiul-Awal:-Makna-dan-Sejarah-Penting-di-Balik-Tanggal-Ini/603
Memaknai Bulan Kelahiran Rasul - Website LLDIKTI Wilayah V, diakses September 5, 2025, https://lldikti5.kemdikbud.go.id/home/detailpost/memaknai-bulan-kelahiran-rasul
10 Tahun Kerjasama, diakses September 5, 2025, https://repositori.kemendikdasmen.go.id/3975/1/10%20tahun%20kerjasama%20puslit%20arkenas.pdf
Hikmah dan Rahasia Dibalik Tahun, Bulan dan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, diakses September 5, 2025, https://jabar.nu.or.id/hikmah/hikmah-dan-rahasia-dibalik-tahun-bulan-dan-hari-kelahiran-nabi-muhammad-saw-VbKDC
Rabiul Awal, Bulan Kelahiran dan Wafatnya Nabi Muhammad SAW - BAZNAS, diakses September 5, 2025, https://baznas.go.id/artikel-show/Rabiul-Awal,-Bulan-Kelahiran-dan-Wafatnya-Nabi-Muhammad-SAW/254
Hikmah Dilahirkannya Nabi Muhammad pada Hari Senin Bulan Rabiul Awwal, diakses September 5, 2025, https://kemenag.go.id/hikmah/hikmah-dilahirkannya-nabi-muhammad-pada-hari-senin-bulan-rabiul-awwal-HvLgQ
Tahun Gajah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, diakses September 5, 2025, https://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_Gajah
Rahasia di Balik Kelahiran Nabi Muhammad di Hari Senin Bulan Rabiul Awwal, diakses September 5, 2025, https://jombang.nu.or.id/hikmah/rahasia-di-balik-kelahiran-nabi-muhammad-di-hari-senin-bulan-rabiul-awwal-UePrA
Rasulullah Lahir Pada 9 Atau 12 Rabi`ul Awwal? - Hidayatullah.com, diakses September 5, 2025, https://hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/2016/12/11/107484/rasulullah-lahir-pada-9-atau-12-rabiul-awwal.html
Hadis-hadis Tentang Perayaan Maulid - Pondok Pesantren Sidogiri, diakses September 5, 2025, https://sidogiri.net/2018/10/hadis-dan-pendapat-ulama-tentang-maulid/
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pengajian At-Taqwa Kutoarjo, diakses September 5, 2025, https://kec-kutoarjo.purworejokab.go.id/peringatan-maulid-nabi-muhammad-saw-pengajian-attaqwa-kutoarjo
Nabi Muhammad SAW Lahir pada Tanggal 12 Rabiul Awal, Ini ..., diakses September 5, 2025, https://www.detik.com/hikmah/kisah/d-7975829/nabi-muhammad-saw-lahir-pada-tanggal-12-rabiul-awal-ini-kisahnya
Nabi Muhammad Lahir Tanggal Berapa? Ini Waktu dan Kisah Kelahirannya - detikcom, diakses September 5, 2025, https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7215640/nabi-muhammad-lahir-tanggal-berapa-ini-waktu-dan-kisah-kelahirannya
12 Rabiul Awal Jatuh pada Tanggal Berapa dan Hari Apa? - detikcom, diakses September 5, 2025, https://www.detik.com/jatim/berita/d-6949371/12-rabiul-awal-jatuh-pada-tanggal-berapa-dan-hari-apa
Bulan Rabiul Awal Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW - BSI Maslahat, diakses September 5, 2025, https://bsimaslahat.or.id/bulan-rabiul-awal-bulan-kelahiran-nabi-muhammad-saw/
