Bismillahirrohmaanirrohiim

TIGA DAWUH MBAH HAMID PASURUAN


KH. Abdul Hamid Pasuruan rahimahullah wafat pada tanggal 9 Rabiul Awwal 1403 H atau 25 Desember 1982 Masehi dalam usia 70 tahun. Dimakamkan di kompleks pemakaman wali dan ulama Pasuruan di seberang alun² tepatnya di belakang Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan bersama puluhan ulama besar lainnya.

Berikut ini merupakan 3 Dawuh KH Abdul Hamid Pasuruan rahimahullah yang memiliki makna yg mendalam :

1. Al Konco Kal Koco

Dawuh KH Abdul Hamid Pasuruan yang satu ini meskipun singkat namun memiliki makna yg mendalam pada seseorang. Dalam bahasa Indonesia Dawuh tersebut berarti “Teman itu seperti kaca”. Dawuh ini ditujukan pada santri² beliau disaat pengajian bersama.

Makna dari Dawuh beliau adalah karakter seseorang bisa kita lihat dari teman mereka. Karena sifat dari teman mereka akan menjadi kaca bagi diri mereka sendiri dan secara tidak langsung akan diikuti oleh mereka. Dan lingkungan pertemanan tersebut juga akan mempengaruhi pola pikir dan sifat seseorang.

Jika teman mereka adalah orang yg baik maka mereka juga akan memiliki sifat yang baik. Sebaliknya, jika teman mereka adalah orang yg buruk maka mereka bisa terpengaruh oleh sifat buruk teman mereka. Karenanya memilih teman yg baik itu sangat diperlukan.

2. Santriku Kitabku

Dawuh yg satu ini beliau sampaikan ketika ada seorang tamu beliau yg bertanya pada beliau. Karena saat itu beliau sudah menjadi Kyai yg sangat berpengaruh pada masyarakat luas. Mengapa tidak mengarang kitab seperti Kyai² terkenal lainnya ?

Lalu dia menjawab : “Santriku Kitabku”, yg mana memiliki makna tersendiri bagi masyarakat. Makna dari Dawuh beliau adalah para santri yg beliau didik adalah bukti dari ilmu² yg beliau ajarkan. Sehingga, beliau berharap bahwa santri² beliaulah yg akan membawa ilmu tersebut pada masyarakat sebagai pengganti kitab tersebut.

3. Masio wong iku ilmune sundul langit, apal Kitab Ihya', nanging ora ngurusi jama'ah, aku ora gawok

Dawuh KH Abdul Hamid yang satu ini memiliki arti “Meskipun seseorang itu ilmunya menembus langit, hafal Kitab Ihya', tapi tidak mengurus jama'ah, akh tidak peduli”. Yang mana Kitab Ihya' yg dimaksud merujuk pada Kitab Ihya' Ulumuddin karangan Imam Al – Ghazali. Dawuh yang satu ini memiliki makna yang mendalam bagi orang² yg berilmu.

Makna dari Dawuh beliau adalah seseorang yg bisa memiliki ilmu yg sangat tinggi dalam bidang apapun. Atau mereka juga bisa memiliki keunggulan lain seperti harta, jabatan, kekuasaan, dsb. Namun jika hal² tersebut tidak digunakan untuk kepentingan masyarakat ataupun memberikan manfaat pada orang lain maka tidak ada gunanya.

Source https://almuhtada.org shared by Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jama'ah Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik


.

PALING DIMINATI

Back To Top