Bismillahirrohmaanirrohiim

Cara Mencintai Ahlul Bait Nabi

Oleh Fauzan Inzaghi


Berhenti menyakiti ahlul bait dengan cara menghormatinya secara tidak ilmiyah dan melawan sunnatalullah

Penghormatan kita pada ahlul bait itu penghormatan ilmiyah, jadi penghormatannya harus sesuai rukun dan syarat penghormatan dalam kitab-kitab ilmiyah, seperti kitab fikih, jika tidak maka penghormatannya tidak sesuai ajaran islam dan tidak sesuai ajaran nabi saw. Jika sudah tidak ilmiyah itu bukan lagi cinta, tapi hawa. Cinta kita selalu didasar dengan keilmiyahan dan kebenaran

Penghormatan yang tidak ilmiyah akan melahirkan kelompok ekstrim seperti imadiyah,  itu hanya contoh buruk dari penghormatan yang awalnya karena niat baik, tapi tidak disertai ilmu, akhirnya kecewa dan menjadi ekstrim, kelompok seperti itu bukan yang pertama muncul dalam sejarah islam, akan ada dan terus ada, selama penghormatan yang dilakukan tidak ilmiyah

Karena pelanggaran ilmiyah itu melanggar sunnatullah, makanya sekali lagi menghormati dan mencintai ahlul bait itu harus ilmiyah, tidak boleh membabi buta. Begitu juga dalam mencintai dan menghormati ulama, awliya, mursyid,, orang tua, mertua, pemimpin dan keluarga, semuanya harus ilmiyah dan sesuai kaidah fikih

Iya memang dalam kitab tasawuf memang kadang kecintaan akan diungkap dengan bahasa sastra yang sangat indah, tapi sastra itu dari hati, dan itu semua tidak boleh keluar dari kaidah ilmiyah dari sisi praktis. Jadi itu hanya takhsis dari yang ada dalam kitab fikih yang menjadi dhawabit amal praktis  Jika tidak mundhabit maka akan melahirkan sisi ekstrim yang berlawanan, karena ada sunnatullah yang dilawan. Dhawabit ilmiyah menjaga agar kita tidak melawan sunnatalullah.

Makanya jangan heran sekarang ada yang berlebihan dalam menentang dan tidak mau nurut ulama, awliya, mursyid, orang tua, mertua, pemimpin, dll karena apa? karena sebelumnya mereka mempraktekan penghormatan pada mereka secara ekstrim dan tidak ilmiyah, maka itu akan melahirkan ketidakilmiyahan disisi ekstrim yang lain. Itulah penyebab munculnya dua kutub ekstrim dalam suatu pemikiran, termasuk ekstrim dalam menghormati atau membenci seseorang

Penghormatan yang tidak ilmiyah secara sunnatullah membuat manusia tidak nyaman, karena dari awal dia tidak ilmiyah, maka ketika tidak nyaman, dia akan mengingkarinya secara tidak ilmiyah juga, dari esktrim kiri menuju ekstrim kanan, tapi pikiran sama saja, hanya saja berada dipihak yang berbeda. Tapi intinya sama, sama-sama ekstrim dan tidak ilmiyah, dan keduanya merusak. 

Jadi jika kita mencintai ahlul bait tidak dengan ilmiyah itu akan menyakiti ahlul bait, karena secara tidak langsung kita melahirkan kelompok yang membencinya, secara sunnatullah akan begitu, maka ketika ada respon ekstrim dan tidak wajar dari pembenci yang dulunya mencinta, kitapun harus mengobatinya dengan cara ilmiyah, agar tidak melahirkan kerusakan lain

Maka itu dalam mazhab ahlussunah wal jamaah, ditekankan keilmiyahan dalam bersikap, sehingga dalam menghormati sesuai sunnatullah, sikap ilmiyah itulah yang dikenal dengan wasatiyah atau moderat, nah sikap ilmiyah inilah yang diperlukan dalam mencintai ahlul bait, agar tidak melahirkan kelompok imadiyah lain, baik dalam mencintai ulama, aulia, orang tua, mursyid, guru, dan tentu saja ahlul bait, marilah kita mencintai ahlul bait secara ilmiah. Jadi berhentilah menyakiti ahlul bait dengan cara menghormatinya secara tidak ilmiah

Ya ala baitin naby, assayid al-araby
Lakum madadtu yady, fa farijul kuraby

Madad ya ala baitin nabi 


.

PALING DIMINATI

Back To Top