Bismillahirrohmaanirrohiim

Bagaimana Nabi Mengajar Para Sahabat ?

oleh Faisol Thantowi 

Salah satu contoh sifat fathanah (kecerdasan) Rasulullah SAW adalah beliau sangat memahami psikologi pendidikan. Sehingga untuk menghindari kebosanan para sahabat dalam menuntut ilmu maka Nabi tidak memberikan pengajaran setiap hari.

Dalam Shahih Bukhari diterangkan:

كان النبي صلى الله عليه وسلم يتخولنا بالموعظة فى الأيام كراهة السامة علينا

Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatur pemberian nasehat (pengajaran) pada hari tertentu (tidak setiap hari) khawatir akan membuat kami (para sahabat) menjadi bosan. (HR. Bukhari)

Sayidina Ibnu Abbas berkata bahwa sebaiknya memberikan pengajaran itu tempo waktunya sepekan sekali. Tapi bila dinilai masih kurang, maka temponya ditambah dua kali sepekan, dan maksimal tiga kali sepekan.

حدث الناس كل جمعة مرة فإن أَبيت فمرتين فإِن أكثرت فثلاث مرار ولا تمل الناس هذا القرآن

"Berbicaralah kepada orang-orang setiap Jum'at sekali, jika kamu enggan, maka dua kali, dan apabila kamu ingin lebih banyak lagi, hendaknya hanya tiga kali (setiap Jum'at). Janganlah membuat orang-orang bosan dengan Al Qur'an ini."


.

PALING DIMINATI

Back To Top